PKG Bangun Pabrik Asam Fosfat Baru

GRESIK-Pabrik asam fosfat PT Petrokimia Gresik (PKG) ditarget selesai dibangun pada tahun 2015 sekaligus dapat beroperasi secara komersial. Untuk itu, setelah pencangan tiang pertama yang dilakukan Gubernur Soekarwo, Sabtu (23/12), maka pengerjaan pabrik yang menempati lahan 10 hektar dikebut selesai 30 bulan harus tuntas.
Setelah pabrik tersebut beroperasi, PKG mampu menghemat devisa Rp 2,2 triliun pertahun. Sebab, PKG untuk memenuhi kekurangan asam fosfat harus impor dari Jordania, Maroko, Afrika Selatan, Filipina, dan India sebanyak 225 ribu ton per tahun.
Menurut Dirut PKG, Hidayat Nyakman, bahwa, kebutuhan asam fosfat untuk bahan baku pupuk NPK terus meningkat. Sedangkan bahan baku di dalam negeri masih belum mencukupi
"Kebutuhan pupuk majemuk NPK mencapai 2,8 juta ton per tahun. Karena itu perlu bahan baku asam fosfat yang memadai. Dengan adanya ground breaking pabrik baru ini bahan baku asam fosfat bisa dipenuhi di lingkup sendiri," ujarnya, di sela-sela Ground Breaking Revamping Pabrik Asam Fosfat oleh Gubernur Jatim, Sabtu (23/02/2013).
Ditambahkan, kapasitas produksi pabrik tersebut sekitar 200 ribu ton per tahun.Sehingga impor bisa ditekan. Sebab, PKG telah memiliki pabrik asam fosfat yang sudah eksisting. Sisanya, 200 ribu disuplai dari joint venture Petro Jordan Abadi 200 ribu ton yang saat ini konstruksinya sudah berjalan 46 persen.
"Total kebutuhan bahan baku yang kami butuhkan 600 ribu ton untuk bahan baku pembuatan pupuk NPK," tuturnya.
Sementara itu, Gubernur Soekarwo menyatakan pihaknya menyambut positif pendirian pabrik asam fosfat. Sebab, keberadaan pabrik tersebut sangat penting menginggat Jatim mendapat tugas dari pemerintah pusat untuk memenuhi surplus beras sebanyak 10 juta ton yang beban 50 persen ditanggung Jatim.
"Mudah-mudahan dengan bahan baku asam fosfat diproduksi di dalam negeri. Kebutuhan pupuk NPK yang terus meningkat bisa dipenuhi. Termasuk diantaranya membantu program surplus beras sebanyak 5 juta ton di Jawa Timur," ungkapnya.(sho)