Cegah Pupuk Subsidi Dioplos,Pupuk Diberi Warna

GRESIK- Kasus pupuk oplosan yang diduga dari pupuk bersubsidi mendapat perhatian serius dari pemerintah. Untuk itu, pengawasan maupun pencegahan penyelewengan pupuk bersubsidi hingga jatuh ke tangan yang tidak bertanggungjawab bakal ditingkatkan. Salah satu caranya, semua pupuk bersubsidi bakal diberi warna.
Menurut Dirjen Sarana dan Prasarana Kementrian Pertanian, Sumarjo Gatot Irianto mengatakan, bahwa, pemberian warna bertujuan untuk mencegah kebocoran pupuk bersubsidi yang menyita energi dan waktu.
"Meski demikian, kita tetap meminta produsen pupuk tidak mengurangi mutu dan kualitas pupuk bersubsidi," ujarnya di sela-sela sosialisasi Pupuk ZA Orange Bersubsidi di Wisma Kebomas, PT Petrokimia Gresik (PKG)Sabtu (23/02).
Ditambahkannya, pewarnaan khusus terhadap kantong pupuk bersubsidi juga akan diberlakukan untuk pupuk bersubsidi ke depan. Untuk tahap awal, baru pupuk Urea dan ZA bersubsidi yang diberi warna. Setelah itu, pupuk bersubsidi yang lain.
"Pewarnaan bukan satu-satunya. Tapi pengawasannya juga pada
rencana definitif kebutuhan kelompok tani (RDKK) pupuk bersubsidi tiap provinsi seharusnya sudah sewaktunya diberlakukan single responbility," tegasnya.
Sementara itu, Dirut Holding Company PT Pupuk Indonesia, Arifin Tasrif menuturkan, bahwa, tujuan pewarnaan
sebagai upaya mencegah kebocoran pupuk bersubsidi ke sektor lain yang tidak berhak menerima.
"Ini hanya memudahkan pengawasan saja. Sebab, HET pupuk bersubsidi Rp 1800 per kilo. Sedangkan non subsidi mencapai sebesar Rp 4.200 per kilo. Pupuk ZA HET-nya sebesar Rp 1.400 per kilo,"terangnya.
Selain meningkatkan pengawasan melalui pewarnaan pupuk, sambung Arifin Tasrip, pihaknya sedang merancang penanggungjawab pendistribusian atau rayonisasi terhadap penyaluran pupuk bersubsidi.
"Nantinya satu provinsi, hanya ada satu saja dari semula ada 2 penanggungjawab. Khusus Jatim yang bertanggungjawab PT Petrokimia Gresik meskipun urea dari Pupuk Kaltim,"tegaasnya.(sho)