"Ada pengekbirian dari eksekutif. Dan selalu dilakukan ekeskutif. Diberikan ketika waktunya sudah mepet supaya kita tak bisa mengkritisi,"ujar anggota DPRD Gresik, Chumaidi Maun dengan nada sengit, Jum'at (15/3).
Menurutnya, eksekutif sudah biasa membuat agenda kegitan menjadi molor serta mempet waktunya. Untuk itu, politisi dari F-PKB tersebut mendesak pimpinan dewan bersikap tegas pada eksekutif.
"Saya mensinyalir ada konspirasi dengan pimpinan sehingga eksekutif terkesan sengaja melecehkan dewan. Makanya, pimpinan harus tegas,"tandasnya.
Diakui Chumaidi, eksekutif yang molor dalam penyerahan draft LKPj Bupati untuk dibahas oleh dewan, berimbas mengacaukan jadwal kegiatan yang telah disusun dewan.
"LKPj Bupati sangat mendesak untuk dibahas. Karena molor, dewan mestinya kegiatan KKDD (kunjungan kerja dalam daerah) ikut terganggu,"paparnya.
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua DPRD, Susiyanto. Menurutnya, draft LKPj Bupati sesuai aturan seharusnya sudah diserahkan ke dewan selambat-lambatnya 2 bulan setelah berakhirnya tahun anggaran.
"Memang, aturannya draft LKPj Bupati selambatnya 2 bulan setelah tahun anggaran berakhir harus diserahkan ke dewan. Realitasnya, draft belum diserahkan,"tukasnya.
Politisi dari Partai Demokrat tersebut menambahkan, bahwa, pimpinan dewan segera rapat badan musyawarah (Banmus) untuk menjadwalnya.
"Sudah ada kesanggupan eksekutif menyerahkan draft LKPj. Makanya, kita akan rapat Banmus lagi untuk menjadwal,"tukasnya.
Susiyanto juga mengaku heran, eksekutif tak menyerahkan draft LKPj Bupati tentang pelaksanaan APBD Gresik Tahun 2012. Sebab, LKPj Bupati tidak memiliki imbas politik pada Bupati dengan menolaknya.
"Bahkan, LKPj terkesan hanya sekedar formalitas,"tandasnya.(sho)
Posting Komentar