Di Indonesia berkembang ilmu hisab yang terbagi sangat beragam. Namun, keragaman tersebut penuh perbedaan.
"Ketika perbedaannya sangat besar, maka terjadi permasalahan serius,"ujar Ketua Lajnah Falakiyah PBNU Drs. KH. Ahmad Ghozali Masruri dalam pemkbukaan penyerasian hisab tingkat nasional, Kamis (09/05) malam.
Nahdlatul Ulama (NU) sendiri punya patokan yang feaseble sehingga NU memiliki almanak atau kalender sendiri dengan dilengkapi waktu untuk beribadah. Sehingga, memudahkan nahdliyyin dalam beribadah.
"Almanak PBNU adalah almanak yang terlengkap,"imbuhnya.
Menurut Drs. KH. Ahmad Ghozali Masruri, bahwa NU memiliki pretensi dengan menerbitkan almanak yang mendasarkan pada metode hiisab yang akurasinya tinggi. Juga menggunakan kriteria yaitu tinggi bulan 2 derajat, umur bulan 8 jam dan lainnya.
"Diharapkan dalam penyerasian dapat menghasilkan konsep yang utuh. Termasuk, konsep almanak Indonesia. Insya Allah akan dikontribusikan pada pemerintah yang akan mengumpukanl ahli hisab di Batam,"paparnya.
Terkait terpilihnya Kabupaten Gresik sebagai tempat penyesuaian hisab tingkat nasional,Drs. KH. Ahmad Ghozali Masruri mengaku Gresik dipandang memiliki falakiyah yang setara nasional.
"Sehingga, dipilih Gresik,"tukasnya.
Sementara itu, Rois Syuriah PCNU Gresik KH. Mahfud Ma'shum menyatakan terima kasih karena Gresik diprercaya menjadi tempat penyerasian hisab tingkat nasional sehingga diharapkan mampu menghasilkan yang terbaik.
"Kita berharap, bagaiamana bisa kompak antara hisab dan rukyatul,"paparnya.(sho)
Posting Komentar