Headlines News :
Home » » Siswa SMAN Kebomas Ditunjukkan Bahaya Narkoba dan HIV/AIDS

Siswa SMAN Kebomas Ditunjukkan Bahaya Narkoba dan HIV/AIDS

Written By gresik satu on Kamis, 12 September 2013 | Kamis, September 12, 2013

GRESIK- Kegiatan cerdas digelar SMA Negeri 1 Kebomas dalam merayakan HUT ke -7 yakni seminar dengan menghadirkan Badan Nasional Narkotiak (BNN) Gresik, Spesialis Kejiwaan, dr Nalini Muhdi Agung dan tetimoni dari 3 penderita HIV/AIDS yang kini aktif di LSM pendampingan bagi penderita HIV/AIDS yang berlangsung di Hall Convention PT. Petrokimia Gresik, Kamis (12/9). Pasalnu, gaya hidup anak remaja masa kini, menyerempet bahaya. Sehingga , orang tua dan guru semakin khawatir. Untuk itu, siswa perlu dibekali berbagai bahaya narkoba maupun pergaulan bebas.
Dalam materinya, BNN Gresik lebih banyak memberikan pencerahan soal gaya hidup metropolis yang sibuk dengan berbagai urusan pribadi dan mau hidup semau gue. Termasuk, perilaku menyimpang bagi yang punya uang lebih.
"Harga 1 gram sabu sabu (SS) saja sudah menjapai jutaan. Makanya, (SS) ini banyak dipakai oleh orang yang punya uang lebih tapi bingung membelanjakannya. Klau kalian terjerumus, bisa kayak dalam layar ini ,"jelas Rudi dari BNN Gresik dengan menunjukkan berbagai gambar akibat barang haram tersebut. Sedangkan, dr Nalini Muhdi Agung dalam paparannya menyampaikan kalau orang sudah pernah menggunakan obat terlarang atau narkotika , maka gaya hidup serta jalan pikirannya sering nyleneh.
"Coba lihat bagi anak yang salah jalan dan punya uang. Awalnya menggunakan narkoba terasa nikmat , akhirnya bisa sengsara.Bahkan masuk penjara," jelasnya. Yang menarik yakni testimoni dari pengidap HIV/AIDS, Linda (41) yang berasal dari Ngawi. Ibu rumah tangga tersebut menceritakan bahwa dirinya berasal dari keluarga baik-baik tetapi kurang mampu.
Dia pernah akan berangkat ke Arab Saudi sebagai TKW untuk memperbaiki ekonomi keluarganya. Setelah semua persyaratan administrasi selesai, dia urung di berangkatkan karena faktor kesehatan yakni penderita HIV/AIDS. Suami Linda adalah seorang sopir truk sejak usia muda. Dia baru mengetahui menderita HIV/AIDS sejak kehamilan anak ke 3 sewaktu periksa di puskesmas.
"Saat ini, saya bekerja sebagai pendampingan bagi pengidap HIV di LSM Hotline Surabaya yang memberikan pendampingan agar penyakit yang mematikan ini tidak semakin menyebar luas," paparnya.(sho)

Share this post :

Posting Komentar

 
Support : coba ku banyangkan | gresik-satu template | gresik-satu template
Copyright © 2011. gresik-satu - Oke 86
Perubah Template Oleh gresik-satu.blogspot.com Publikasi oleh gresik-satu.blogspot.com
Kekuatan oleh gresiksatu