Dilapori Urukan Gunung Lengis Dicolongi, Komisi C Lakukan Sidak

GRESIK-Pembangunan Stadion  Gunung Lengis yang berada di Desa Segoromadu Kecamatan Kebomas mendapat perhatian khusus dari Komisi C DPRD Gresik. Sebab, proyek yang menguras APBD Gresik sekitar Rp. 240 milyar tersebut, sejak awal sudah menjadi kontroversi di masyarakat yang pro maupun menolak.Begitu juga ketika proses pembangunan yang tengah dikerjakan oleh PT. Hutama Karya (HK). Buktinya, dewan menerima pengaduan dari masyarakat kalau tanah dari bukit yang semestinya hanya diratakan tersebut, tetapi dilaporkan sengaja 'dicolong' dengan membawa  keluar tanah itu dari areal proyek. Selanjutnya, tanah berupa Galian C tersebut dijual ke luar kota untuk urukan megaproyek yang lokasinya tak jauh dari Gunung Lengis.
"Kita melakukan sidak (inspeksi mendadak) karena ada pengaduan dari masyarakat kalau tanah dari Gunung Lengis dibawa keluar dari proyek pembangunan stadion untuk dijual sebagai urukan proyek lain,"tutur anggota Komisi C, Uman SH seusai sidak, Kamis (10/10).
Padahal, apabila menjual tanah yang merupakan aset daerah harus ada payung hukum berupa peraturan bupati (Perbup). Bahkan, apabila nilai tanah urukan yang dijual sebesar Rp.5 milyar harus mendapat persetujuan dari DPRD Gresik. Acuannya sangat jelas diatur dalam Permendagri No. 17 Tahun 2007.
 "Progress pekerjaan pembangunan stadion, kita ingin mengetahui sejauh mana,"imbuh politisi dari F-PDIP itu.
Akhirnya, rombongan Komisi C DPRD Gresik melakukan audiensi dengan perwakilan dari kontraktor pelaksana didampingi Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Gresik, Ir. Bambang Isdianto MM sebelum meninjau pelaksanaan proyek pembangunan Stadion Lengis.
"Mereka membantah kalau membawa urukan dari Gunung Lengis ke luar areal proyek. Kalaupun truk keluar dari areal proyek untuk mengisi BBM,"tutur Mustofa, anggota Komisi C DPRD Gresik lainnya.
Menurut penuturan pelaksana proyek, sambung anggota dewan yang tinggal di Kecamatan Manyar tersebut, justru tanah urukan masih kurang sekitar 24.000 m3 untuk menguruk tambahan tanah seluas 2 hektar yang telah dibebaskan oleh Pemkab Gresik untuk perluasan Stadion Gunung Lengis.
Terkait progress pekerjaan dari kontraktor pelaksana, sambung Mustofa sudah sangat bagus. Sebab, pelaksanaan sudah melebihi 10 persen dari progress report yang ditetapkan oleh DPU Gresik. Bahkan, kontraktor pelaksana berani menjamin pekerjaannya akan mencapai 20 persen pada akhir tahun ini.
Setelah menerima berbagai penjelasan dari kontraktor pelaksana, rombongan Komisi C bersama kontraktor pelaksana dan DPU Gresik meninjau langsung pelaksanaan pekerjaannya. Terlihat, beberapa tiang pancang sudah tertancap serta beberapa pondasi sudah terbangun untuk pembuatan tribun sisi barat yang direncanakan sebagai tribun VIP.
Hanya saja, Ir. Abdul Hamid selaku Ketua Komisi C melihat ada kejanggalan karena gorong-gorong atau saluran air belum dibangun. Padahal, musim penghujan diperkirakan sudah datang bulan depan. Dikhawatirkan, air hujan bakal melebar kemana-mana karena belum dibangun saluran air.
"Antisipasi musim penghujan bulan depan, apakah tidak menjadi masalah bagi lingkungan sekitar,"tanyanya.
Mendapat pertanyaan tersebut, Arif  K dari pihak kontraktor pelaksana menyatakan, bahwa, air hujan akan dibuang melalui saluran pembuangan yang sudah ada yakni berada sisi jalan raya.
"Cukup, kita buang melalui saluran yang ada. Informasi yang kita terima, biasanya lingkungan sekitar memang terendam kalau musim penghujan karena letaknya lebih rendah dari Gunung Lengis,"ucapnya.  
Sebagaimana diketahui, proyek stadion  Gunung Lengis disiapkan anggaran dalam APBD Gresik tahun jamak yakni tahun 2012-2015 sebesar Rp. 240 milyar. Sedangkan pembangunanya menelan dana total sebesar Rp.232 milyar. Rencana pelaksanaan selama 690 hari kelender atau 32 bulan sejak surat perintah kerja (SPK) tertanggal 13 Mei 2013. Diperkirakan  selesai pada 2 April 2015 dan masa pemeliharaan sampai 20 September 2015.(sho)