"Semestinya, semua baliho atau banner tidak boleh di paku di pohon. Kenyataannya, banyak banner komersil yang dibiarkan meskipun dipaku di pohon. Makanya, saya sengaka memaku banner di pohon sebagai protes pada Pemkab Gresik yang tebang pilih,"ujarnya dengan nada sengit, Rabu (11/12)
Diakui caleg untuk DPRD Propinsi Jatim dari Dapil X ini, banyak masyarakat yang menelponnya karena pemasangan alat peraga dengan dipaku di pohon menyalahi aturan.
"Bukannya saya tidak tahu aturan. Memang sengaja saya langgar supaya pemerintah tidak tebang pilih. Saya mendapat banyak telpon dari masyarakat yang mempertanyakan aksi memaku alat peraga di pohon tersebut. Karena saya pampang nomor telpon saya di alat peraga, jadi banyak yang telpon,"paparnya.
Beberapa hari alat peraganya yang menacap di pohon, Islahul Umam akhirnya dengan kesadaran sendiri untuk mencopoti bersama pendukungnya.
"Kebetulan, Panwascam Manyar juga telpon agar dicopoti. Jadi, saya copoti,"pungkasnya disela-sela menurunkan alat peraga.(sho)
Posting Komentar