GRESIK-Sebanyak
5 Kabupaten di Jawa Timur dikategorikan sebagai daerah tertinggal. Untuk itu,
Kementerian Negera Percepatan Daerah Tertinggal (PDT) bakal melakukan
percepatan pembangunan infrastruturnya. Demikian ditegaskan Menteri Negara
Percepatan Daerah Tertinggal (Menneg PDT), Ir HA Helmy Faisal Zaini di
sela-sela Haul Akbar Pondok Pesantren Bumi Aswaja Desa Wonokerto Kecamatan
Dukun.
Secara
nasional, sambung pejabat dari PKB itu, daerah yang berstatus tertinggal ada
183 Kabupaten. Dari jumlah tersebut, sekitar 70 persen berada di Indonesia
bagian Timur. Sedangkan daerah dengan status tertinggal di Jawa Timur
yakni Kabupaten Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Situbondo dan Bondowoso.
“Disebut
berstatus tertinggal, karena ada kekurangan insfrastruktur. Diantaranya
sebagian desanya ada yang belum saluran air bersih, listrik belum ada, hingga
sarana dan prasarana transportasinya kurang. Namun, secara keseluruhan indek
kepuasan di Jawa Timur cukup baik,” ungkapnya didampingi Seketraris Dewan Syuro
DPP PKB, Andi M. Ramly setelah meresmikan SMK Bumi Aswaja.
Helmi Faizal
juga menyebut, selain 70 persen di kawasan Indonesia Timur, sisanya sekitar 30
persen berada di kawasan Indonesia Barat. Yaitu di Jawa Barat antara lain
Banten, Pandegelang, Garut, dan Sukabumi. Sedang untuk daerah tertinggal di
Jawa Tengah, dia menyatakan tak ada, hanya Kabupaten Banjarnegara yang masuk
dalam pembinaan selama tahun.
“Rata-rata
kawasan desa yang masih minim. Kalau kami hitung sampai saat ini ada 26 ribu
desa yang berstatus tertinggal dan perlu pembinaan dan percepatan
pembangunannya,” tegas dia.
Guna
mengentaskan daerah tertinggal itu, sambung Menneg PDT telah mengalokasikan
anggaran senilai Rp1,3 triliun. Dia mengharapkan dukungan dari pihak ketiga,
dari kalangan pengusaha agar program corporate social responsibility (CSR)
diarahkan ke daerah tertinggal.
”Kalau
mengharapkan dari APBN terlalu kecil. Maka itu untuk membantu mempercepat
pembangunan harus ada partisipasi dari swasta,” ujarnya.(sho)
Posting Komentar