GRESIK-Kalangan dewan mengecam pihak RSUD Ibnu Sina yang menerlantarkan hingga 5 bulan dengan dalih tak ada kamar inap bagi pasien miskin yang terserang tumor, Endang Sulistyowati (33) warga Dusun Ngepungsari Desa Morowudi Kecamatan Cerme. Akibatnya, perut membuncit seperti orang hamil dan hanya tergolek lemas di sebuah kursi butut di rumah saudaranya.
“Pelayanan RSUD Ibnu Sina memang sangat jelek. Bahkan, sekarang lebih jelek disbanding era pemerintahan Pak Robbach (Ma’sum),”tukas Wakil Ketua F-PDIP, Mujib Ridwan dengan nada sengit, Selasa (28/8).
Pihak RSUD Ibnu Sina yang sebelumnya menerlantarkan, akhirnya bersedia menerima pasien tumor Endang Setyowadi setelah media ramai-ramai mempublikasikan.
Kendati demikian, kecaman juga berasal dari Ketua LSM Gencar, Umi Kulsum yang terlambat menerima pasien. Karena kurun waktu 5 bulan menunggu tanpa adanya perawatan, membuat penyakit Endang Setyowati tambah parah.
“Seharusnya ketika didiagnosa awal, maka pihak rumah sakit memberitahukan kepada keluarga. Dan, kalau memang diagnosanya memerlukan penanagan serius, ya didahulukan. Bukan malah diminta menunggu selama lima bulan,” ujarnya kepada wartawan.
Sementara itu, Direktur RSUD Ibnu Sina Endang Puspitawati kepada wartawan mengungkapkan, bahwa, diagnosa awal hasilnya tidak langsung keluar. Namun, ketika hasil diagnosa, keluar keluarga pasien tidak ada.
“Apalagi ketika suami pasien datang tidak membawa pasien dan data. Sehingga, kami tidak tahu hasil ini di berikan ke siapa,”kilahnya.
Sanggahan tersebut menjadi blunder karena seharusnya pihak rumah sakit memberitahukan kepada keluarga. Apalagi, dalam data pasien yang sudah tertera alamat maupun kontak personal keluarga korban. Itulah yang membuat Umi Kulsum kecewa dengan sikap manajemen RSUD Ibnusina.
“Harusnya itu tidak diomongkan seorang direktur rumah sakit. Kan bisa menghubungi ke keluarga melalui data pasien saat mendaftar,” tukasnya.
Sementara itu, hingga kini pasien masih dalam perawatan RSUD Ibnu Sina. Penyakit korban diduga kian parah. Namun, pihak keluarga tetap berharap supaya ada jalan untuk kesembuhan ibu tiga putra tersebut.
“Saya binggung, ternyata dokter menyatakan istri saya tidak bisa ditangani secara cepat. Menurut dokter penyakit istri saya sudah menyebar,” aku Sutikno dengan suara lirih. Sutikno sendiri saat ini bersama tiga anaknya hidup numpang di rumah saudaranya. Dia pun kerjanya hanya serabutan dengan hasilnya yang pas-pasan untuk bertahan hidup.(sho)
Posting Komentar