GRESIK- Infrastruktur bangunan sekolah dengan kondisi rusak yang jumlahnya membengkak di kabupaten Gresik, tidak mengejutkan bagi kalangan dewan.
Sebab, para legislator mencium gelagat tidak baik yang menjadi hidden agenda setting. Alhasil, alokasi anggaran mengucur maupun ada apologi untuk pungutan sekolah setiap tahunnya.
"Polanya sistematis, terstruktur dan masif. Sehingga, kita mencurigai seolah-olah memang direncanakan,"ujar anggota Komisi D, M. Nasir Cholil SH dengan santai, Selasa (16/07).
Politisi dari F-PKB tersebut menjelntrehkan, bahwa, gelontoran bantuan untuk rehabilitasi infrastruktur yang pengerjaannya melalui swakelola ataupun dipihakketigakan, kualitas pekerjaannya jelek.
"Jadi percuma saja. Yang satu bangunan diperbaiki, satunya sudah rusak. Proyek tambal sulam dan pembangunannya terkesan awu-awu,"tegasnya.
Jumlah sekolah yang mengalami kerusakan masih cukup banyak, terutama bangunan untuk sekolah dasar. Menarik, jumlah sekolah rusak bertambah jika dibanding tahun sebelumnya.
Data di Dinas Pendidikan (Disdik) Gresik menunjukkan, jumlah ruang kelas yang mengalami kerusakan mencapai 993 ruang yang tersebar di 446 sekolah dasar maupun SMP negeri/swasta se-kabupaten Gresik.
Yang paling banyak mengalami kerusakan yakni SD sederajat. Total, ada 793 ruang kelas yang sudah tidak layak. Dari jumlah itu, sebanyak 467 berstatus rusak berat. Sisanya rusak ringan.
Sedangkan sekolah SMP sederajat, sebanyak 200 ruang kelas sudah layak direhab yang 93 ruang diantaranya mengalami rusak berat.
Jumlah itu belum termasuk sekolah-sekolah yang hingga kini belum memiliki fasilitas layak. Seperti perpustakaan hingga ruang kantor yang layak.
Dari pendataan 2012 silam, jumlah sekolah rusak di Gresik tercatat hanya 676 ruang kelas. Selain itu, sejumlah proyek rehabilitasi juga sudha dilakukan tahun lalu.(sho)
Dewan Cium Gelagat Buruk Dibalik Sekolah Rusak Membengkak
Written By gresik satu on Selasa, 16 Juli 2013 | Selasa, Juli 16, 2013
Label:
Komisi D,
legislatif
Posting Komentar