Dwi Soetjipto |
GRESIK- Dinilai menjadi perusahaan yang mampu melakukan peningkatan kapasitas produksi, perolehan laba usaha yang baik maupun konsisten dalam melaksanakan program CSR serta melakukan innovasi baik dalam proses produksi dan bahan baku, teknologi, finansial sehingga dapat meningkatkan Efisiensi biaya, maka PT. Semen Gresik (SG) memperoleh penghargaan dari PWI Jatim Kategori Spesial Award 2012.
SG menyadari dalam mengelola korporasi di era global dibutuhkan SDM mumpuni, teknologi up to date, modal kuat, dan inovasi serta improvisasi di semua level dan elemen korporasi. Sehingga, korporasi dapat menghadapi segala tantangan untuk mempertahankan keberlangsungannya. PT Semen Gresik (Persero) Tbk. Selain itu, tercipta iklim kondusif bagi karyawannya untuk terus mengembangkan inovasi dan improvisasi. Korporasi juga memberikan reward sangat memadai bagi inovator yang memberikan kontribusi positif-konstruktif untuk korporasi.
Dalam beberapa tahun terakhir, SG telah menggelar Semen Gresik Group Award On Innovation (SGGAI). Maka, inovasi menjadi kata kunci bagi korporasi persemenen terbesar di Indonesia .
Awalnya, kata Dirut Semen Gresik Dwi Soetjipto, banyak kalangan meremehkan program inovasi korporasi tersebut. Pasalnya, competitor menilai tak ada yang bisa dibuat dalam berinovasi di produk semen. Padahal, banyak yang bisa dilakukan berinovasi dari proses produksi semen. Mulai dari inovasi bahan baku , proses hingga finansial.
“Penambahan kapasitas produksi di Semen Gresik, Semen Padang, dan Semen Tonasa hingga 3 juta ton melalui upgrading dan debotlenecking," tegasnya.
Secara matematis bisnis, sambung Dwi Soetjipti, penambahan produksi sebesar itu setara dengan penambahan investasi baru Rp 3,5 triliun.
Pada 2011 lalu, Semen Gresik Group mampu menghemat biaya produksi di ketiga korporasi grup bisnisnya (Semen Gresik, Semen Tonasa, dan Semen Padang) hingga Rp 500 miliar.
"Kami ingin semua yang bekerja di Semen Gresik Grup tak sekadar bekerja, tapi juga selalu berpikir kreatif untuk peningkatkan efisiensi atau menciptakan produk inovatif," ingat Dwi Soetjipto.
Dalam perspektif 5 tahun ke depan, SG menargetkan mampu melakukan efisiensi biaya operasional dan produksi hingga Rp 1,3 triliun melalui berbagai kreasi inovasi yang diciptakan karyawannya.(sho)
Posting Komentar