GRESIK-Sekitar 30.000 buruh di Kabupaten Gresik bakal turun ke jalan dalam peringatan Hari Buruh se-Dunia yang jatuh pada 1 Mei mendatang. Mereka dikerahkan oleh Sekretariat Bersama Serikat Pekerja Serikat Buruh (Sekber SP-SB) Gresik untuk ngluruk Pemkab Gresik. Untuk itu, menurut penuturan Ketua Sekber SP-SB Gresik, Agus Salim, bahwa, mereka bakal melakukan sweeping perusahaan yang tidak menyertakan buruhnya.
Keputusan tersebut diambil dalam rapat internal di dua lokasi yaitu di BLK Unit Disnaker Jalan Proklamasi dan di Kecamatan Driyorejo. Ada 8 organisasi buruh yakni FSP Kahutindo, SPN, Sarbumusi, SP KEP MBU SPSI, SBSI, F-KUI, Serbusetan dan SP Kahut SPSI yang sepakat aksi besar-besaran turun ke jalan tersebut.
“Kami sudah membagi empat wilayah sweeping. Kawasan Driyorejo-Wringinanom, kawasan Menganti-Kedamean, kawasan Manyar dan terakhir kawasan Gresik kota . Dengan titik sasaran kantor Bupati Gresik,” ungkapnya dengan ekspresi serius, Selasa (24/4).
Setiap perusahaan, sambung Agus Salim, diminta mengikutsertakan 30 persen buruh. Sebab, target demo dalam peringatan hari buruh atau MayDay diikuti 30 ribu orang.
Ada beberapa tuntutan yang diusung yakni penegakan hukum dengan menindak perusahaan yang tidak memberlakukan hak-hak normative, menuntut gedung Sekber SP-SB diberi fasilitas, minta Dewan Pengupahan (DP) Gresik membahas upah sektoral, membentuk tim pengaduan outsorching dan menolak kenaikan BBM.
“Kami akan melawan setiap tindakan yang menghalangi kami melakukan sweeping. Tidak perduli dengan kelompok mana yang menghalangi kami,” ancam Agus Salim.
Sementara itu, Ketua SP KEP MBU SPSI Gresik, Mansah menambahkan, bahwa, aksi pada MayDay merupakan alat bagi para buruh untuk terus maju bergerak memperjuangkan hak-haknya. Karena para buruh masih tertindas.
“Demo adalah cara buruh memperingati Hari Buruh. Beda dengan peringatan ulang tahun lainnya. Jadi tidak ada yang bisa menghalangi kami,” tegas sesepuh aktivis buruh tersebut.
Namun, DPC Konfederasi SPSI Gresik bakal melakukan perlawanan dengan aksi sweeping tersebut. Caranya, sekitar 500 orang yang masuk dalam Brigade SPSI Gresik siap menjaga perusahaan agar tak di-sweeping.
“Silahkan melakukan aksi MayDay. Kami akan mengamankan perusahaan-perusahaan dari sweeping yang dilakukan para buruh. Karena itu sudah menyalahi ketentuan yaitu pemaksaan kehendak. Dan itu tindakan pidana,” tukas Ketua DPC K-SPSI Gresik, Suyanto SH MH.
Sekadar menginggatkan Sekber SP-SB pecah menjadi dua kelompok yakni kelompok Agus Salim dan kelompok DPC K SPSI Gresik.
Secara terspisah, Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Gresik Edi Purwanto kepada wartawan mengatakan, bahwa, pihaknya tidak menghalangi demo dalam peringatan MayDay. Hanya dia berpesan supaya aksi dilakukan dengan cara-cara yang baik dan tetap menjaga kondusifitas perushaan.
“Silahkan demo, tapi harus dilakukan dengan cara-cara yang benar,”tandasnya.(sho)
Posting Komentar