Headlines News :
Home » , , » Pengunjukrasa Kuasai Kantor Dewan Kosong

Pengunjukrasa Kuasai Kantor Dewan Kosong

Written By gresik satu on Kamis, 06 September 2012 | Kamis, September 06, 2012

GRESIK-Aspirasi yang disuarakan oleh puluhan mahasiswa dari PMII Cabang Gresik maupun LSM  dengan tuntutan menolak kenaikan tunjangan perumahan bagi anggota dewan, ternyata tak ada tanggapan hingga hari keempat unjukrasa. Saking jengkelanya, massa menduduki kantor dewan yang sedang kosong.
Padahal, tak ada seorangpun anggota dewan yang ngantor. Sebab, semua anggota dewan sedang bedhol kantor ke salah satu hotel berbintang di Surabaya untuk membahas P-APBD di Surabaya. Tak terkecuali seluruh pejabat dilingkungan Sekretariat DPRD (sekwan) Gresik yang ikut boyongan karena mereka juga di-hearing oleh dewan melalui komisi-komisi.
Polisi yang berjaga-jaga dikantor DPRD Gresik tak mau kecolongan. Sehingga penjagaan diperketat. Hanya saja, polisi tidak mau ada tindak anarkis maupun bentrok diantara kedua belah pihak. Alhasil, pendekatan persuasive yang digunakan untuk meredam emosi pengunjukrasa yang memaksa merengsek untuk menguasai gedung dewan.
Kapolsekta Gresik AKP Mulyono yang berada di tengah kerumunan mahasiswa dan LSM berusaha menenangkan massa. Dia selalu menginggatkan kepa pengunjukrasa untuk saling menghormati. Petugas tidak menghalangi pengunjukrasa melakukan orasi dalam menyampaikan aspirasinya.
Sebaliknya, polisi minta agar pengunjukrasa tidak anarkis dan merusak asset Negara. Sebab, polisi juga memiliki kewenangan menegakkan perundang-undangan bagi warga Negara yang anarkis serta merusak asset Negara. Alhasil, kericuhan masih tetap dapat diredam.
Salah satu massa pendemo Abdul Wahab dalam orasinya menyatakan tetap bersikukuh untuk bertemu dengan anggota dewan DPRD Gresik. Sebab, pengunjukrasa sudah mengirimkan surat pada dewan untuk melakukan dialog terkait tunjangan perumahan dewan sebesar Rp 10,5 juta perbulan.
"Kalau sampai kami tidak ditanggapi tetap bertahan di Kantor DPRD Gresik," ujarnya di sela-sela orasi, Kamis (6/9).
Akhirnya, pengunjukrasa didampingi petugas melakukan pengecekan surat yang dikirim ke sekretariat dewan. Ternyata, staf sekwan tidak mengirimkan surat tersebut ke pimpinan dewan.
Pengunjukrasa semakin jengkel karena nomor telepon pimpinan dewan  yang diberikan oleh staf sekwan, ternyata tak ada yang diaktifkan. Akhirnya, mereka menyegel kantor dewan. (sho)


Share this post :

Posting Komentar

 
Support : coba ku banyangkan | gresik-satu template | gresik-satu template
Copyright © 2011. gresik-satu - Oke 86
Perubah Template Oleh gresik-satu.blogspot.com Publikasi oleh gresik-satu.blogspot.com
Kekuatan oleh gresiksatu