GRESIK- Tarik ulur masih cukup alot di internal tim penilai maupun dewan pengawas yang
ditugasi mengevaluasi kinerja para direksi serta menentukan nasibnya. Sebab, belum ada keputusan final terkait sikap yang jelas. Sebaliknya, tim u memilih jalan tengah dengan menyerahkan sepenuhnya kepada bupati Gresik Sambari Halim Radianto.
Pilihan juga masih menggantung yakni hanya memecat Direktur Umum Zacky
Zulkarnain, dan Direktur Teknik Chris Hadi Soestanto atau diganti keseluruhan termasuk Direktur Utama Muhammad SE.
Menurut sumber yang dapat dipercaya, demikian salah satu hasil rapat finalisasi tim penilai dan Dewan Pengawas di kantor Pemkab Gresik, Kamis (31/1).
“Tim dari internal Pemkab sebenarnya tetap ngotot agar ketiga direksi diganti semua seperti wacana yang dicetuskan bupati. Tapi, tim dari kalangan dewan pengawas PDAM ngotot jika yang diganti cukup dua orang direksi saja. Sedangkan, Muhammad cukup dievaluasi kinerjanya selama enam bulan ke depan,”ungkap sumber tersebut.
Sikap ngotot dewan pengawas karena berbagai pertimbangan termasuk kandidat
penggantinya yang memiliki kapasitas mumpuni serta berorientasi pelayanan publik secara maksimal. Akhirnya, disepakati hasil pertemuan itu bakal diserahkan sepenuhnya kepada bupati.
”Rencananya Jum’at (1/2) diserahkan ke Bupati. Semuanya tergantung bupati,”
imbuhnya,
Dengan diserahkan keputusan pada Bupati, sambung sumber tersebut, maka tidak ada jaminan semua nasib direksi akan aman. Sebab, tak menutup kemungkinan Bupati mengambil keputusan lain yang lebih bijaksana serta memenuhi unsur keadilan dengan orientasi murni kepentingan rakyat.
Sebenarnya gonjang-ganjing rencana pemberhentian direksi PDAM itu berawal dari janji-janji manis Bupati Sambari Halim Radianto untuk meningkatkan pelayanan air bersih kepada masyarakat pada 1 Januari lalu. Sebab, telah menggandeng 2 investor swasta, Yakni, PT Dewata Bangun Tirta dan PT Drupadi.
Kenyataannya, 2 investor tersebut juga tidak beres. Terbukti, penyambungan pipa tak juga selesai dari waktu yang dijanjikan. Faktanya, tambahan suplai air belum dilakukan oleh investor. Tapi, realitas tersebut dimanipulasi dengan dilaksanakan launching pada perayaan malam pergantian tahun baru di panggung besar Wahana Ekspresi Poesponegoro (WEP).
Padahal,kalangan dewan menduga program itu diwarnai rekayasa asal bupati senang (ABS). Sebab, saat launching air mengalir begitu deras, tetapi di sebagian wilayah lain ternyata mati total.
Sementara itu, Dirut PDAM Muhammad kepada wartawan memilih diplomatis dengan gonjang-ganjing terkait nasibnya maupun jajaran direksi lainnya.
”Yang punya wewenang mengangkat maupun memberhentikan, pak bupati. Jadi, saya sepenuhnya pasrah,” katanya. (sho)
Nasib Direksi PDAM Dikembalikan Ke Bupati
Written By gresik satu on Kamis, 31 Januari 2013 | Kamis, Januari 31, 2013
Label:
BUMD,
pemerintahan
Posting Komentar