Rayakan Valentine Tak Sesuai Norma Agama

GRESIK-Anak-anak muda di Gresik diminta tidak larut dalam euforia perayaan Valentine Days atau Hari Kasih Sayang yang tidak sesuai dengan budaya Indonesia maupun norma agama. Apalagi, Kota Gresik merupakan mayoritas muslim.
"Kasih sayang jangan diluar norma agama Islam. Kita bisa kemas dalam bentuk silaturrahmi. Tidak harus kasih sayang muda-mudi yang melanggar norma,"ujar Bupati Sambari Halim Radianto dalam ngopi Kamtibmas bersama Kapolres Gresik yang diikuti sekitar 500 siswa dari berbagai SMA sederajat yang berlangsung di Wahana Ekspresi dan Kreasi KRT Poesponegoro. (WEP), Rabu (13/2).
Kalau di luar negara Indonesia, sambung Sambari, merayakan Valentine Days dengan berbagai kemaksiatan yakni bermabuk-mabukan maupun seks bebas.
"Kalau di Gresik akan dijaring dengan Perda tentang Pelacuran dan Kemaksiatan dan Perda tentang Minuman Keras. Oleh karena itu, saya berpesan pada guru agar pendidikan moralitas di sekolah,"tandasnya.
Untuk mencegah perayaan Valentine Days yang melangar norma, Sambari Halim meminta sekolah mengadakan kegiatan yang positif seperti istighotsah.
"Atau mengundang elektone ketika Valentine Days,"tukasnya.
Ditambahkannya, kewajiban siswa untuk belajar agar ditingkatkan. Karena perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan sangat cepat. Kalau ketinggalan akan susah
"Anak-anak Gresik juga banyak yang diterima di Akademi Kepolisian dan Akademi Militer, Perguruan Tinggi Negara juga banyak yang diterima. Gresik jadi acuan,"paparnya..
Sementara itu, KH Zubairi Rahman yang memberi tausiyah mengatakan, bahwa, orang yang memperingati Valentine Days sama dengan memperingati orang mati.
Sebab, munculnya perayaan Valentine Days berasal dari cerita ada seseorang yang sanggup menggantikan dirinya untuk dibunuh. Kebetulan, peristiwa tersebut pada 14 Pebruari sehingga dijadikan Valentine Days.(sho)