"Kami tidak akan mengeluarkan izin karaoke keluarga lagi. Sampai saat ini tidak satupun izin karaoke keluarga kami keluarkan," tegas Kepala Disbudparpora Gresik,Tarso Sugito kepada awak media yang menemuinya.
Sebagimana diketahui, Bupati Sambari Halim Radianto melalui Satpol PP menutup paksa beberapa usaha karaoke keluarga, bulan lalu. Dalihnya tidak beizin atau izinnya tidak diperpanjang serta menyalahi RT/RW (rencana tata ruang wilayah). Sekitar tiga rumah karaoke yang ada ditutup.
Diantanya Nav Xpress di komplek pertokoan Sidomoro, Jalan Kapten Dulasim, Kecamatan Kebomas. Satu lagi Yellow Fish di Jalan Kalimantan Perum Gresik Kota Baru (GKB). Dan, terakhir rumah karaoke Mamamia di Jalan Mayjen Sungkono yang siap beropersi, tetapi izinnya tidak dikeluarkan.
Kadis Budparpora Gresik Tarso Sugito menegaskan, bahwa, i tidak ada pengajuan izin rumah karaoke yang lokasinya di Ramayana Dept, Jalan Gubernur Suryo, Gresik. Bahkan, dia menyebut tidak akan mengeluarkan izin rumah karaoke lagi.
"Karena melanggat perda ketertiban umum dan perda peredaran minuman keras. Sebab, bila ada karaoke selalu ada minuman keras," tukasnya.
Ketegasan Kadis Budparpora Gresik tersebut mendapat dukungan Ketua Komisi D DPRD Gresik Chumaidi Maun. Namun, politisi PKB itu menyesalkan sikap tebang pilih tersebut. Karena, rumah karaoke keluarga ditutup, tetapi karaoke di warung remang-remang merjamur.
"Hampir di semua pelosok ada warung reman dan ada karaokenya. Pelayanya juga berpakaian yang sronok. Ironisnya hal itu dibiakan menjamur. Menutup karaoke keluarga bisa, kenapa warung remang tidak bisa," kata Chumaidi dengann heran, Selasa (26/3).(sho)
Posting Komentar