GRESIK-Mobil dinas (mobdin) Bupati Sambari Halim Radianto dan mobdin Ketua DPRD Gresik, Zulfan Hasyim menjadi sasaran kemarahan pengunjukrasa yang menolak kenaikan tunjangan perumahan bagi anggota DPRD Gresik. Pada saat bersamaan, Bupati dalam rapat paripurna sedang menyampaikan jawaban atas pemandangan umum (PU) tentang rancangan perubahan APBD Gresik Tahun 2012.
Alhasil, mobil dinas yang diparkir berjejer di pelataran kantor DPRD Gresik tersebut, dilempari tomat busuk oleh puluhan pengujukrasa dari berbagai elemen yang mengatasnamakan Majelis Penyelamat Rakyat (MPR) tersebut, Selasa (4/9).
Tak berhenti disitu, pengunjukrasa juga naik ke atas kap mobil dinas bupati dengan nopol W-1-B. Sambil mengoyang-goyang bodi mobil pelat merah itu, massa melakukan orasi mengecam Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik dan DPRD Gresik yang bersekongkolan dalam menyengsarakan rakyat.
“Kami akan terus melakukan aksi sampai dibatalkannya tunjangan perumahan bagi anggota DPRD Gresik dan dilakukan audit," kata Al Bustomy dalam orasinya.
Kendati menaiki mobdin Bupati, tetapi aksi pengunjukrasa tidak menyebabkan kerusakan pada mobil yang dibeli dari uang rakyat tersebut. Hanya saja, kondisinya menjadi belepotan setelah dilempari tomat busuk yang pecah.
Sedangkan polisi yang melakukan pengamanan tak dapat berbuat banyak dalam meredam aksi lempar tomat busuk tersebut. Yang penting, pengunjukrasa tidak melakukan tindakan anarkis dalam menyampaikan aspirasinya.
Selain itu, polisi sudah berupaya melakukan antisipasi kemarahan pengunjukrasa dengan berkoordinasi bersama Sekretariat DPRD Gresik. Polisi menyarankan agar Bupati dan pimpinan DPRD Gresik untuk menemui pengunjukrasa sebelum pelaksanaan rapat paripurna.
“(Pengunjukrasa) disanggupi akan ditemui setelah rapat paripurna. Kita sudah berupaya membantu, tapi tak berhasil,”ujar salah seorang petugas.
Setelah puas melakukan orasi, pengunjukrasa yang membawa spanduk bertuliskan “Batalkan Perda dan Perbup Menyesatkan Rakyat dan Tolak Tunjangan Perumahan Anggota Dewan” kembali berkumpul di tenda keprihatinan yang sengaja didirikan diseberang jalan kantor DPRD Gresik sembari menunggu rapat paripurna selesai sekaligus dapat melakukan dialog dengan pimpinan dewan serta Bupati Gresik.
Kenyataannya, mereka tak ditemui setelah rapat paripurna selesai. Buktinya, mobdin Bupati buru-buru dibawa keluar oleh sopirnya untuk menjemput Bupati yang keluar dari ruang rapat paripurna melalui pintu samping gedung DPRD Gresik.
Sebelumnya, pengunjukrasa juga melampiaskan kekesalan dengan menaiki kap mobil dinas Daihatsu Terios, Syaiful Kirom dari F-PKNU yang kebetulan melatakkan mobilnya diluar pagar gedung DPRD Gresik. (sho)
Posting Komentar