GRESIK-Ratusan
buruh yang tergabung dalam Serikat Pekerja Buruh Indonesia – Kongres Aliansi
Serikat Buruh Indonesia (SPBI-KASBI)
ngluruk ke kantor DPRD Gresik, Rabu (03/10). Mereka menuntut penghapusan
sistim outsourcing, upah yang layak
serta jaminan kesehatan, sehingga buruh bisa mendapatkan kehidupan yang
layak. Sebab, buruh masih terbelenggu oleh kaum kapitalis atau pengusaha.
Mereka
mengendarai ratusan sepeda motor dan mobil pick up untuk mengakut sound system.
Sepanjang perjalanan, mereka membagikan selebaran pada penguna jalan. Tak lupa,
poster bertuliskan " Tolak sistem kerja outsourcing, kerangkeng pengusaha
yang membayar upah murah, DPR perbaiki kinerjamu dan Cabut UU no.13 Tahun 2003,
Upah Buruh di PT Petrokimia Tahun 2003 adalah Rp 3 juta.
Tak
lupa, mereka melakukan orasi secara bergantian yang mengutuk pemerintah dan dewan yang dinilai tidak
pro terhadap buruh.
"Perekonomian terus tumbuh dan berkembang. Seharusnya dibarenggi dengan upah yang layak. Namun, buruh tidak ikut menikmati karena hanya dinikmati para pengusaha dan pemerintah serta DPRD. Janji yang mereka katakan ketika mencalonkan diri, hanya isapan jempol. Buktinya, tidak ada gagasan hebat memeperjuangkan nasib buruh,"kata Kordinator aksi, Agus S dalam orasinya dengan suara lantang.
Setelah puas melakukan orasi, perwakilan pengunjukrasa diterima oleh Wakil Ketua DPRD yakni Susianto dan Hadi Kusono. Dalam pertemuan tersebut, terjadi kesepahaman antara tuntutan buruh dengan dewan.
"Perekonomian terus tumbuh dan berkembang. Seharusnya dibarenggi dengan upah yang layak. Namun, buruh tidak ikut menikmati karena hanya dinikmati para pengusaha dan pemerintah serta DPRD. Janji yang mereka katakan ketika mencalonkan diri, hanya isapan jempol. Buktinya, tidak ada gagasan hebat memeperjuangkan nasib buruh,"kata Kordinator aksi, Agus S dalam orasinya dengan suara lantang.
Setelah puas melakukan orasi, perwakilan pengunjukrasa diterima oleh Wakil Ketua DPRD yakni Susianto dan Hadi Kusono. Dalam pertemuan tersebut, terjadi kesepahaman antara tuntutan buruh dengan dewan.
“Bahkan,
kita sudah mengirim surat ke pusat aspirasi pekerja di Kabupaten Gresik. Sebab,
sudah ada audiensi pimpinan dewan dengan perwakilan ketua serikat pekerja dan
buruh beberapa hari lalu,”ujar Susianto.
Sedangkan
Wakil Ketua DPRD dari F-PDIP, Hadi Kusono menambahkan, bahwa, pimpinan dewan
sudah menginstuksikan kepada fraksi-fraksi melalui induk partainya untuk
mendorong review penghapusan outsourcing seperti tuntutan buruh.
Sebelum menuju gedung dewan, mereka berkumpul di Telaga Ngipik. Kemudian pengunjukrasa melakukan long march melintasi Jl Dr Wahidin Sudiro Husodo, Mayjend Sungkono, Veteran, Panglima Sudirman dan berakhir kantor DPRD Gresik yang berada di Jl. Wachid Hasyim.. Sepanjang perjalanan, mereka melakukan swepping ke perusahaan yang dilalui untuk meminta perusahaan mengizinkan karyawannya bergabung dalam aksi damai tersebut.(sho)
Sebelum menuju gedung dewan, mereka berkumpul di Telaga Ngipik. Kemudian pengunjukrasa melakukan long march melintasi Jl Dr Wahidin Sudiro Husodo, Mayjend Sungkono, Veteran, Panglima Sudirman dan berakhir kantor DPRD Gresik yang berada di Jl. Wachid Hasyim.. Sepanjang perjalanan, mereka melakukan swepping ke perusahaan yang dilalui untuk meminta perusahaan mengizinkan karyawannya bergabung dalam aksi damai tersebut.(sho)
Posting Komentar