Headlines News :
Home » » Status Tanah Sekolah Jadi Fenomena

Status Tanah Sekolah Jadi Fenomena

Written By gresik satu on Jumat, 10 Mei 2013 | Jumat, Mei 10, 2013

GRESIK- Maraknya pencurian dengan sasaran sekolah maupun tuntutan ganti rugi sekolah yang telah berdiri di tanah kas desa (TKD) mengemuka dalam Ngopi Kamtibmas dalam rangka Hari Pendidikan Nasional yang berlangsung di Wahana Ekspresi dan Kreasi KRT Poeesponegoro (WEP), Jum'at (10/05).
Seperti yang diungkap Kepala Sekolah SMAN 1 Menganti, Nurus Shobah terkait. Status tanah SMAN 1 Menganti dalam poses sertifikasi.
"Saya khawatir kalau sertifikat muncul, akan muncul tuntutan kompensasi ke desa seperti SMPN 2 Menganti. Ketika kompensasi tak dipikirkan akan muncul masalah,"tuturnya.
Dia juga berharap agar Kapolsek di sekitar sekolah lebih intens melakukan patroli karena banyak sekolah yang dibobol maling.
"Sekaligus membangunkan petugas keamanan sekolah yang tidur ketika jaga malam,"imbuhnya.
Sedangkan guru dari MI Al Ibrohimi Kecamatan Manyar, Ahmad Rofii mengaharpkan ada penambahan pelajaran agama disekolah terkait maraknya perilaku asusila.
Dia juga menanyakan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang belum juga cair.
"Juga, tunjangan guru di luar setifikasi yang tak jelas kapan cair,"imbuhnya.
Menanggapi hal tersebut, Kapolres Gresik AKBP Ahmad Ibrahim SIK, M.Si menyatakan, bahwa, sepakat mengintenskan patroli ke sekolah-sekolah untuk meminimalisir pencurian di sekolah.
"Kita siapkan anggota untuk patroli dengan meminta tanda tangan dan stempel dari satpam sekolah,"jelasnya.
Terkiat pencurian sekolah, Kapolres AKBP Ahmad Ibrahim menceritakan 4 siswa SMP Darul Islam yang mencuri disekolahnya. Ternyata, mereka jengkel sering ditegur oleh gurunya.
"Kalau begini, siapa yang salah,"tukasnya dengan prihatin.
Sedangkan soal status tanah sekolah, Bupati Sambari Halim Radianto melimpahkan ke staf ahli, Tursilowanto Harijogi untuk menjlentrehkan.
"Saat ini, sedang menjadi fenomena tuntutan kompensasi TKD menjadi sekolah. Hal ini seiring dengan harga tanah yang mengiurkan,"ujarnya.
Dicontohkan, tuntutan yang berasal dari ahli waris atas tanah sekolah di Desa Teluk Jati, Bawean, Desa Banjarsari Kecamatan Cerme dan Desa Laban Kecamatan Menganti.
"Memang penatausahan tanah aset jadi prioritas Pemkab Gresik.
Untuk itu, sekolah sgar mengidentifikasi sekolah, termasuk perolehannya melalui hibah, beli atau lainnya,"tandas Tursilowanto.
Misalnya, sambung Tursilowanto, kasus di Desa Teluk Jati, Bawean. Meskipun ada surat hibah, tetapi ahli waris minta agar tanah itu dibeli.
"Kalau di SMA Menganti, kita akan koordinasi. Dan tidak ada masalah. Karena riwayat tanah sudah jelas,"tegasnya.
Sementara Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Nadlif menyatakan, bahwa,
penambahan kurikulum pendidikan agama memang 2 jam. Tapi, pendidikan ekstra ditambah seperti doa bersama, sholat dhuha
"Tentang dana BOS dari APBN dari sekolah di lingkungan Disdik sudah beres. Tapi dari Kemenang belum cair,"tandasnya.
Nadlif juga berjanji BOS dari APBD Gresik pekan depan akan cair karena sudah tanda tangani nota hibah. (sho)


Share this post :

Posting Komentar

 
Support : coba ku banyangkan | gresik-satu template | gresik-satu template
Copyright © 2011. gresik-satu - Oke 86
Perubah Template Oleh gresik-satu.blogspot.com Publikasi oleh gresik-satu.blogspot.com
Kekuatan oleh gresiksatu