Headlines News :
Home » » Terlantar, Warga Bawean Kantor Adpel Gresik

Terlantar, Warga Bawean Kantor Adpel Gresik

Written By gresik satu on Selasa, 13 Maret 2012 | Selasa, Maret 13, 2012


Kepala Adpel Gresik, Abdul Aziz ketika menerima pengunjukrasa
GRESIK-Gara-gara terlantar selama beberapa hari di Gresik karena tidak ada kapal yang menyeberang ke Pulau Bawean,  ratusan  warga Bawean yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Bawean (GEMA BAWEAN) melakukan  unjuk rasa ke kantor Administrator Pelabuhan (Adpel) Gresik, Selasa (13/03). Mereka gabungan dari PBG, PMBN,LPKI, GERBANG Dan Masyarakat Pengguna Jasa Transportasi Laut.
Mereka menuntut kepada Pemkab Gresik serta Adpel untuk menyediakan kapal yang layak untuk berlayar meski gelombang tinggi diatas 2-4 meter. Sebab, cuaca sedang tidak menentu di Laut Jawa sehingga Adpel Gresik melarang kapal Bahari Express untuk berlayar ke Bawean.. 
“Pikirkan nasib kami. Berikan kapal besar yang permanent. Sehingga, ketika cuaca buruk dan gelombang laut tinggi tetap akan mampu berlayar," ucap salah satu pengujuk rasa, Zakariya dengan nada tinggi.
Setelah melakukan orasi di depan kantor Adpel Gresik, beberapa perwakilan diajak melakukan dialog dengan Kepala Adpel Gresik, Abdul Aziz.
Korlap Gema Bawean, Abdul Wachid yang menjadi perwakilan dalam dialog menyatakan, mereka menuntut pengadaan kapal besar yang permanen kepada Pemkab Gresik juga menuntut Adpel Gresik agar transparan dalam memberikan keterangan soal kelayakan kapal penumpang yang selama ini menjadi sarana transportasi satu-satunya menuju pulau Bawean,
“Jangan ada monopoli soal pengadaan dan perizinan kapal penumpang,”ujarnya.
Sementara itu, Kepala Adpel Gresik Abdul  Aziz seusai pertemuan menyatakan pihaknya mendukung pengadaan kapal yang permanent dan layak untuk menyeberangi Bawean dalam segala cuaca. Namun, pihaknya menolak kalau dituding melakukan monopoli dan tidak transparan.
“Idealnya, ada kapal dengan bobot 1000 GT  untuk masyarakat Bawean yang layak berlayar dalam segala cuaca,”ujarnya.
Sebenarnya, sambung Aziz, keberadaan kapal Bahari Expres 8C sudah layak untuk menyeberangi Bawean meskipun berbahan fiber. Namun, aturan yang ada menyatakan, kapal cepat berbahan fiber tidak boleh berlayar kalau ombaknya lebih dari 2 meter.
‘Jarak Bawean- Gresik adalah 80 mil. Sedangkan kapal berbahan fiber hanya diizinkan 40 mil. Tapi, ada pula antara Gresik Bawean untuk melindungi,”ungkapnya.
Aziz menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kapal tujuan Kalimantan dari Surabaya yang sanggup untuk mengangkut penumpang tujuan Bawean.
Ada 3 kapal yang bersedia mengangkut penumpang menuju Bawean,”pungkasnya.(sho)
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : coba ku banyangkan | gresik-satu template | gresik-satu template
Copyright © 2011. gresik-satu - Oke 86
Perubah Template Oleh gresik-satu.blogspot.com Publikasi oleh gresik-satu.blogspot.com
Kekuatan oleh gresiksatu