Kepala Adpel Gresik, Abdul Aziz ketika menerima pengunjukrasa |
GRESIK-Gara-gara terlantar selama beberapa hari di Gresik
karena tidak ada kapal yang menyeberang ke Pulau Bawean, ratusan warga Bawean yang tergabung
dalam Gerakan Masyarakat Bawean (GEMA BAWEAN) melakukan unjuk rasa ke kantor Administrator Pelabuhan (Adpel)
Gresik, Selasa (13/03). Mereka gabungan dari PBG, PMBN,LPKI, GERBANG Dan
Masyarakat Pengguna Jasa Transportasi Laut.
Mereka menuntut kepada Pemkab Gresik serta Adpel untuk
menyediakan kapal yang layak untuk berlayar meski gelombang tinggi diatas 2-4
meter. Sebab, cuaca sedang tidak menentu di Laut Jawa sehingga Adpel Gresik
melarang kapal Bahari Express untuk berlayar ke Bawean..
“Pikirkan nasib kami. Berikan kapal besar yang permanent. Sehingga,
ketika cuaca buruk dan gelombang laut tinggi tetap akan mampu berlayar,"
ucap salah satu pengujuk rasa, Zakariya dengan nada tinggi.
Setelah melakukan orasi di depan kantor Adpel Gresik,
beberapa perwakilan diajak melakukan dialog dengan Kepala Adpel Gresik, Abdul
Aziz.
Korlap Gema Bawean, Abdul Wachid yang menjadi perwakilan
dalam dialog menyatakan, mereka menuntut pengadaan kapal besar yang permanen
kepada Pemkab Gresik juga menuntut Adpel Gresik agar transparan dalam
memberikan keterangan soal kelayakan kapal penumpang yang selama ini menjadi
sarana transportasi satu-satunya menuju pulau Bawean,
“Jangan ada monopoli soal pengadaan dan perizinan kapal
penumpang,”ujarnya.
Sementara itu, Kepala Adpel Gresik Abdul Aziz seusai pertemuan menyatakan pihaknya
mendukung pengadaan kapal yang permanent dan layak untuk menyeberangi Bawean
dalam segala cuaca. Namun, pihaknya menolak kalau dituding melakukan monopoli
dan tidak transparan.
“Idealnya, ada kapal dengan bobot 1000 GT untuk masyarakat Bawean yang layak berlayar
dalam segala cuaca,”ujarnya.
Sebenarnya, sambung Aziz, keberadaan kapal Bahari Expres 8C
sudah layak untuk menyeberangi Bawean meskipun berbahan fiber. Namun, aturan
yang ada menyatakan, kapal cepat berbahan fiber tidak boleh berlayar kalau
ombaknya lebih dari 2 meter.
‘Jarak Bawean- Gresik adalah 80 mil. Sedangkan kapal
berbahan fiber hanya diizinkan 40 mil. Tapi, ada pula antara Gresik Bawean
untuk melindungi,”ungkapnya.
Aziz menambahkan, pihaknya telah berkoordinasi dengan kapal
tujuan Kalimantan dari Surabaya
yang sanggup untuk mengangkut penumpang tujuan Bawean.
“Ada
3 kapal yang bersedia mengangkut penumpang menuju Bawean,”pungkasnya.(sho)
Posting Komentar