Warga Bawean ketika demo Adpel, Dewan dan Bupati Gresik |
GRESIK-Cuaca anomali yang terjadi, menyebabkan sekitar 700 warga Bawean masih terkatung-katung di kota Gresik paska tidak ada kapal yang berlayar kesana. Pasalnya, Administrator Pelabuhan (Adpel) Gresik belum mengizinkan kapal penumpanng Bahari Express 8C untuk melayari jalur Bawean. Sedangkan upaya Pemkab Gresik dengan meminta bantuan kapal perang dari Armada Kawasan Timur (Armatim) TNI AL belum ada jawaban.
Celakanya, warga Bawean yang menunggu di berbagai tempat penginapan, mulai kelimpungan. Sebab, bekalnya semakin menipis untuk bertahan hidup. Untuk itu, mereka mengadu kepada legislator maupun Pemkab Gresik agar memberikan solusi terbaik.
“Kita sudah mendata di berbagai penginapan, ada sekitar 700 warga Bawean yang tidak bisa pulang. Kita sudah berupaya agar Pemkab Gresik memberikan bantuan logistic kepada mereka selama disini (kota Gresik),”ujar anggota DPRD Gresik dari Bawean, Muhadjir dengan ekpresi serius.
Bantuan yang diminta dari Pemkab Gresik yakni warga Bawean diberikan nasi bungkus untuk memenuhi kebutuhan makan sehari-hari sambil menunggu kapal yang mengangkutnya ke Pulau Bawean.
“Alhamdulillah, belum ada warga yang terlantar selama disini ,”imbuhnya.
Ditambahkan politisi dari PKB ini, pihaknya selalu melakukan koordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Gresik untuk memantau upaya dari Pemkab Gresik dalam menyediakan kapal dengan tujuan Pulau Bawean.
Sementara itu, Wakil Bupati Drs. Moh Qosim kepada wartawan mengatakan, bahwa, Pemkab Gresik sudah berkirim surat ke Pangarmatim TNI AL agar dibantu kapal perang untik mengangkut warga Bawean. Termasuk mengirim surat untuk minta bantuan pada PT. Pelni.
“Sudah dikirim surat pemohonananya ke Pangarmatim TNI AL di Surabaya. Tapi, perkiraan cuaca dari BMG Tanjung Perak, cuaca masih ekstrem hingga beberapa hari ke depan. Ombak diperkirakan mencapai 5 meter. Tidak mungkin untuk kapal berlayar kesana,”ujarnya.
Ditambahkan Moh Qosim, pihaknya juga sudah memerintahkan kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik untuk mendata warga Bawean yang kategori miskin untuk diberikan bantuan makanan selama berada di kota Gresik.
“Sudah saya perintahkan BPBD untuk mendata warga miskin Bawean yang ada disini. Kita berikan bantuan untuk makanannya. Minimal nasi bungkus,”tukasnya.
Ditegaskan, PT. Pelni sudah memberikan kepastian ada kapal yang bias mengangkut penumpang ke Bawean. Tetapi, tanggal keberangkatannya sudah ditetapkan pada 18 Maret depan.(sho)
Posting Komentar