Seperti yang diungkapkan oleh anggota pansus I, Drs. Chumaidi Ma’un terkait temuan realisasi penggunaan anggaran bantuan transportasi untuk pemberangkatan jamaah haji asal Kabupaten Gresik tahun 2011 dari halaman kantor Bupati Gresik ke Asrama Haji Sukolilo.
“Dalam rapat kerja dengan Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Pemkab Gresik, kita mempertanyakan masalah itu. Tapi jawaban yang diberikan sangat aneh, bahwa, uang sewa bus untuk pemberangkatan jamaah haji belum dibayar sampai saat ini,”tandasnya dalam suatu kesempatan.
Diakui politisi dari F-PKB itu, bantuan transportasi untuk jamaah haji Kabupaten Gresik tahun 2011, penuh polemic. Sebab, dewan telah menolak pengajuan dari eksekutif yang mengalokasikan anggaran sebesar Rp. 400.000.000,- untuk bantuan transportasi jamaah haji dalam pembahasan perubahan APBD (P-APBD) Gresik tahun 2011 silam.
Namun, Bupati Gresik Sambari Halim Radianto dalam pelepasan jamaah Kabupaten Gresik tahun 2011 lalu, mengaku telah mencairkan dan memberikan bantuan sebesar Rp. 200.000.000,- untuk biaya pemberangkatan ke Asrama Haji Sukolilo, Surabaya .
Catatan kinerja buruk lain yang tak terungkap lainnya yakni klaim dari eksekutif, kalau prosentase rumah tangga pengguna air bersih yang ditargetkan 60 % tetapi realisasinya sebesar 90 % pada tahun 2011.
“Klaim (prosentase) itu berasal dari Dinas Pekerjaan Umum. Mereka mengklaim realisasi lebih tinggi dari target karena rumah tangga yang menggunakan air sumur ataupun membeli dari pedagang air keliling dimasukkan dalam data. Setelah kita konforontir dengan PDAM Gresik, ternyata rumah tangga yang menggunakan air bersih hanya sedikit sesuai data konsumen yang terlayani,”paparnya.
Sementara itu, Kabag Admisitrasi Kesra Drs. Kusaini MM ketika dikonfirmasi tidak mengelak terkait hasil rapat kerja dengan pansus I yang menyoroti anggaran untuk bantuan transportasi jamaah haji asal Kabupaten Gresik pada tahun 2011 lalu.
“Koq tahu saja,”ujarnya singkat, Jum'at (20/4).(sho)
Posting Komentar