GRESIK-Sekitar 18.000 bayi lahir pertahun di Kabupaten Gresik karena laju pertumbuhan penduduknya mencapai 1,6 %. Sedangkan jumlah penduduk di Kab Gresik saat ini sudah mencapai sekitar 1,1 juta jiwa. Bahkan di Jawa Timur, posisi Gresik menepati urutan ke-2 setelah Sidoarjo.
Ada dua faktor Pertumbuhan penduduk di Gresik yaitu imigrasi dan kelahiran bayi. Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbangakan membawa dampak tersendiri bagi pembangunan.terlebih problem kuantitas penduduk akan mengancam seluruh aspek kehidupan yang mencakup aspek sosial dan ekonomi, yang jika di biarkan akan menyebabkan masalah besar yang sulit di atasi dan mengeluarkan biaya yang sangat besar.
Undang-undang nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan dan Pembangunan keluarga sejahtera menyebutkan bahwa KB sebagai upaya peningkatan kepedulian dan peranserta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan, pengaturan kelahiran, pembinaan ketahanan keluarga, serta peningkatan kesejahteraan keluarga untuk mewujudkan keluarga kecil, bahagian dan sejahtera.
“Masalah kependudukan menjadi ancaman tersendiri. Ada sekitar 17 persen anak usia remaja sekitar 15-19 tahun. Jika mereka ramai-ramai menikah maka pertumbuhan penduduk di Jatim akan mengalami pertambahan sekitar 7 juta jiwa. Kita berharap perempuan di Jawa Timur menikah di usia 21. Usia ini, tentu sudah siap lahir dan batin,”ujar Kepala Perwakilan BKKBN Jatim, Juwartini SKM, MM pada acara Rakerda Program KB dan pemberdayaan perempuan, aspek kependudukan dan keluarga berencana dalam pembangunan, Selasa (17/4)
Sementara itu, Sekkab Ir Moch Nadjib mengajak stakeholder KB dan pemberdayaan perempuan untuk terus meningkatkan perannya di masyarakat.
“Keberhasilan meningkatkan pendidikan anak, tak lepas dari kehidupan keluarga yang baik dan ber ekonomi cukup, dengan terwujudnya kesejahteraan warga, maka pembangunan Nasional berwawasan Kepndudukan akan terwujud pula,”ujarnya.(sho)
Posting Komentar