Headlines News :
Home » , » Komisi D Kecam Disdik Tak Konsekuen

Komisi D Kecam Disdik Tak Konsekuen

Written By gresik satu on Jumat, 11 Mei 2012 | Jumat, Mei 11, 2012

GRESIK-Komisi D mengecam Dinas Pendidikan (Disdik) Gresik yang tidak konsekwen ketika menyetujui SDN Petrokimia Gresik berubah menjadi Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI). Pasalnya, sekolah tersebut hampir ‘sekarat’ karena tidak mendapat bantuan operasional dari pemerintah selama 2 tahun ini. Realitas tersebut terungkap ketika Komisi D melakukan sidak ke sekolah yang lokasinya di komplek perumahan PT. Petrokimia Gresik itu.
“Kita sangat menyesalkan sikap Disdik Gresik yang tidak punya pemikiran mencarikan solusi untuk pendanaan sehingga SDN Petrokimia Gresik sambat ‘nggosek’ karena tidak ada bantuan selama 2 tahun ini.,”ujar Ketua Komisi D, Drs. Chumaidi Ma’un dengan ekpresi serius, Kamis (10/5).
Padahal, sambung politisi dari F-PKB itu, sekolah RSBI dijanjikan oleh pemerintah pusat untuk mendapatkan bantuan operasional selama 3 tahun. Kenyataannya, SDN Petrokimia Gresik yang menjadi RSBI pada tahun 2010 hanya menerima bantuan dari pemerintah pusat pada tahun yang sama sebesar Rp. 130.000.000,-.
“Pada tahun 2011 sampai pertengahan tahun ini, bantuan tidak cair. Celakanya, Disdik Gresik juga tidak mengalokasikan bantuan untuk sekolah itu,”imbuhnya.
Untuk menghindari sekarat lebih parah, lanjut Chumaidi Ma’un, pihak sekolah mengaku memungut biaya sebesar Rp. 6.000.000,- persiswa dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran ini. Dengan memungut biaya dari wali murid, maka proses belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik.  
Sebenarnya, kata Ketua DPAC PKB Manyar itu, pihak sekolah sudah berupaya kepada Disdik Gresik untuk meminta tandatangan pencairan bantuan kepada pemerintah pusat terkait bantuan yang tidak cair tersebut. Anehnya, Disdik Gresik tidak bersedia membubuhkan tandatangan sebagai syarat pencairan.  
“Semestinya, Disdik Gresik harus memikirkan supaya sekolah dapat bantuan. Kalau tidak dapat bantuan dari pusat, seharusnya ditanggung pemerintah daerah melalui APBD Gresik. Tapi, Disdik Gresik tidak pernah mengajukan,”pungkasnya.
Anggota Komisi D, Lilik Hidayati juga mengaku heran dengan pemberian nama SDN Petrokimia Gresik yang diidentikkan dengan nama perusahaan pupuk terbesar di Indonesia yakni PT. Petrokimia Gresik (PG). Apalagi, lokasinya berada di komplek perumahaan PG. Maka, image yang berkembang di masyarakat kalau sekolah tersebut menerima bantuan dari PG.
“Nyatanya, tidak ada bantuan yang diberikan oleh PT. Petrokimia Gresik,”tukasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik) Gresik Dra. Wanda Metini H ketika dikonfirmasi menegaskan, bahwa, SDN Petrokimia Gresik dapat bantuan operasional yakni bantuan operasional sekolah (BOS).
“Bantuan operasional itu BOS. SDN Petrokimia Gresik dapat bantuan itu,”kelitnya.(sho)

Share this post :

Posting Komentar

 
Support : coba ku banyangkan | gresik-satu template | gresik-satu template
Copyright © 2011. gresik-satu - Oke 86
Perubah Template Oleh gresik-satu.blogspot.com Publikasi oleh gresik-satu.blogspot.com
Kekuatan oleh gresiksatu