Headlines News :
Home » , » Kader PPP 'Dicuci Otak'

Kader PPP 'Dicuci Otak'

Written By gresik satu on Sabtu, 04 Agustus 2012 | Sabtu, Agustus 04, 2012

GRESIK-Persiapan serius dilakukan DPC PPP Gresik dalam menghadapi Pemilu Legislatif (Pileg) 2014 mendatang. Salah satunya, kader dan pengurus
di ‘cuci otak’ untuk menumbuhkan militansi serta menangkal virus pragmatisme sehingga politisi partai berlambang Ka’bah itu, kembali mengedepankan idealisme dalam berpolitik. Akademisi dari Universitas Brawaijaya (Unbraw) Malang, Drs. M. Rozikin yang memberikan motivasi tersebut. Selain itu, pedoman dalam komunikasi politik juga dijabarkan dengan gambang.
“Jangan mudah curiga dan saling jegal antar sesama calon anggota legislatif dari PPP. Maka, pada Pemilu Legilstif nanti, PPP dapat menjadi partai pemenang kedua di Kabupaten Gresik,”ujarnya penuh semangat.
Pemilih di Kabupaten Gresik, sambung dia, memiliki histroris panjang dengan PPP. Sebab, kantong suara PPP berada di Kabupaten Gresik. Sehingga, pilihan politik masyarakat Gresik identik dengan PPP.
“Mestinya, sejarah panjang PPP di Gresik dapat dijadikan landasan. Menurunnya suara PPP di Gresik, berarti ada ‘sesuatu’. Harus dicari penyebabnya dan solusinya untuk mengembalikan,”paparnya.
Syarat lain agar PPP di Kabupaten Gresik dapat mendongkrak suara yakni performance harus dirubah untuk menciptakan trust atau kepercayaan di masyarakat. Misalkan secara fisik, kantor DPC PPP Gresik yang terletak di Jl. Abdul Karim harus dilakukan renovasi ataupun pindah ke lokasi yang lebih representatif.
“Ada sekitar 35 persen floating mass atau massa mengambang. Untuk menang di Gresik kota, pemilih pemula dan mass floating harus diambil. Kalau hanya mengandalkan pemilih tua, sangat sulit untuk mendapatkan
tambahan dukungan,”tuturnya.
Sebagai partai politik (parpol) lama, sambung Rozikin, PPP memiliki keuntungan tersendiri. Sebab, keberadaan parpol baru lebih mirip perusahaan dengan modal yang cukup besar. Sedangkan parpol lama, lebih mengedepankan ideologi yang menjadi perjuangannya. Hanya saja, banyak politisi yang terjun ke dunia politik untuk mengejar kepentingan semata tanpa jelas landasannya.
“Penelitian saya pada Pemilu Legislatif 2009 lalu, sekitar 60 persen caleg adalah avonturir. Rumusan idealnya, politisi adalah orang yang sudah suskes di bisnis dan masuk ke politik untuk eksistensi dalam
memperjuangkan keadilan,”tegasnya.
Yang menjadi kekhawatiran yakni kader tergusur dengan kehadiran wajah baru dalam partai politik. Dengan permodalan yang dimiliki dapat menggeser dengan mudah kader yang telah berjuang. Akhirnya, terjadi
frustasi atau keputusaan kader.
“Kenyataan ini tak bisa dihindari karena partai juga membutuhkan pembiayaan. Tetapi, partai harus bisa mengemasnya supaya tidak terjadi keputusasaan kader,”tandasnya.
Sementara itu, Ketua DPC PPP Gresik Nur Qolib S.Ag menegaskan,bahwa, kegiatan yang dilaksanakan memang bertujuan untuk menumbuhkan semangat idealisme bagi pengurus dan kader. Pihaknya sudah melakukan perubahan performance secara politis maupun fisik untuk memberikan kepercayaan kepada masyarakat dalam perjuangan politik maupun image positif kepada publik.
“Ketika F-PPP melakukan walk out di parlemen karena menolak LPj Bupati Gresik beberapa waktu lalu, merupakan bentuk perubahan performance yang bersifat politik. Sebab, kita memiliki sikap tegas dalam
berpolitik. Kalau perubahan performance fisik yakni bangunan kantor,memang masih dibahas oleh pengurus,”pungkasnya.(sho)
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : coba ku banyangkan | gresik-satu template | gresik-satu template
Copyright © 2011. gresik-satu - Oke 86
Perubah Template Oleh gresik-satu.blogspot.com Publikasi oleh gresik-satu.blogspot.com
Kekuatan oleh gresiksatu