 |
| Faizin |
GRESIK-Saatnya Gerakan Pemuda (GP) Ansor mencetak para entrepreneur muda yang handal dan tidak terjebak menjadi organisasi pengabdian. Sehingga, paradigma tersebut harus dirubah. Kendati demikian tradisi bahwa Ansor sebagai organisasi kaderisasi NU tidak boleh berubah. Demikian disampaikan Wakil Sekretrais Pengurus Wilayah (PW) GP Ansor Jawa Timur, Muslikh Hasyim saat memberikan sambutan dalam halal bi halal GP Ansor Gresik di Kantor PCNU, Minggu (9/9)
“Dahulu tahun 70-an atao 80-an Ansor lebih ke organisasi pengabdian. Kini harus dirubah, supaya Ansor tidak lagi ketinggalan. Setidaknya kader Ansor banyak yang menjadi pengusaha muda,” ujarnya.
Dicontohkan, GP Ansor Tuban yang sudah memulainya dengan memaksimalkan peran lembaga perekonomiannya melalui koperasi. Yaitu, memberikan modal dengan bunga ringan kepada para kader serta dilakukan pelatihan-pelatihan kewirausahaan.
“Ansor Gresik harus memulainya. Sehingga kelak organisasi Ansor tidak lagi dipandang sebelah mata. Terpentring lagi, para kader Ansor dapat menghidupi organisasi, karena banyak kader-kader Ansor yang menjadi pengusaha,” tegasnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Tanfidiyah PCNU Gresik KH Achmad Nuruddin menyatakan sepakat dengan perubahan paradigma tersebut. Namun dia berpoesan agar kader-kader Ansor tidak sekadar mengutamakan berkat atau keuntungan semata.
“Para kader Ansor harus tetap mengutamakan Ahlussunah Waljamaah. Pengabdian tetap menjadi yang utama, namun menjadi pengusaha dengan memanfaatkan jaringan Ansor juga ibadah,” tukasnya.
Sementara itu, Ketua PC GP Ansor Gresik M Faizin menegaskan bahwa, pihaknya siap memaksimalkan program-program mencetak kader berjiwa entrepreneur. Bahkan, pihaknya akan memulai dengan memaksimalkan peran koperasi. Namun, dia juga berkeinginan Ansor tetap menjadi garda terdepat dalam memelihara kerukunan antar umat beragama di Gresik.
“Makanya sebelum pelantikan pengurus, kami akan melakukan silaturahmi ke Muspida, klenteng, persatuan gereja hingga ke Dewan Masjid Indonesia,” pungkasnya. (sho)
Posting Komentar