Headlines News :
Home » » Lembaga TPQ Resah, BOP Dipotong

Lembaga TPQ Resah, BOP Dipotong

Written By gresik satu on Rabu, 17 Oktober 2012 | Rabu, Oktober 17, 2012

GRESIK-Pengelola lembaga Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) resah dengan pola pemaksaan untuk membeli buku dan Al-qur'an yang diwajibkan oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Gresik pada satu rekanan yang telah ditunjuk ketika bantuan operasional pendidikan (BOP) sudah dikucurkan. Pasalnya, mereka tidak tahu bentuk buku maupun Al-qur’an yang dikoordinir oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Dinas Pendidikan di Kecamatan tersebut.
""Kita sudah diminta membuat surat pernyataan untuk membeli Al-quran dari dana BOP," ujar Muchsin selaku Ketua Koordinator Kecamatan Taman Pendidikan Qur'an-Qori'ati Kecamatan Manyar ketika mengadu ke F-PKB DPRD Gresik, Rabu (17/10).
"Dijelaskannya, setiap TPQ mendapatkan BOP sebesar Rp. 1.400.000,- pertahun yang anggarannya berasal dari APBD Gresik Tahun 2012 ini. Anehnya, dana BOP belum dicairkan oleh Disdik Gresik tetapi pihak TPQ sudah diminta membuat pernyataan untuk membeli Al-quran seharga Rp.200.000,- setiap TPQ.
""Bagaimana bentuk kitab itu, kita belum tahu. Kita minta penjelasan ke UPTD, tapi mendapat jawaban kalau pihak rekanan yang ditunjuk Disdik Gresik akan menunjukkan contohnya. Sampai sekarang, belum ditunjukkan dan BOP belum cair,”tuturnya dihadapan Bendahara F-PKB DPRD Gresik, H. Sudjono.
"Ditambahkan pengelola TPQ Roudlatul Jannah ini, BOP untuk tahun 2012 ada peningkatan dibanding tahun 2011 silam. Saat itu, BOP hanya diberikan sebesar Rp. 600.000,- pertahun yang pencairannya hanya sekali dalam setahun. Sedangkan tahun 2012 ini, BOP akan diberikan sebesar Rp. 1.400.000,- tetapi setelah dipotong oleh UPTD, tersisa sebesar Rp. 1.200.000,-.
"Untuk pembelian buku dan Al-qur’an, sambung Muchsin, pihaknya tidak keberatan meskipun lembaganya sudah memiliki buku dan Al-qur’an. Tetapi yang menjadi kekhawatirannya, buku dan Al-qur’an yang dimonopoli rekanan Disdik Gresik tersebut tidak sesuai dengan kebutuhan. Padahal, BOP tersebut digunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya di lembaganya.
" “Di kecamatan Manyar saja, ada sekitar 90 TPQ. Sangat besar dananya, kalau diwajibkan Membeli ke satu rekanan yang ditunjuk oleh Disdik Gresik,”ungkapnya.
"Muchsin mengaku mencoba melakukan crosschek ke sesama pengelola lembaga TPQ di berbagai kecamatan. Ternyata, modusunya sama dengan kewajiban untuk membeli buku dan Al-qur’an kepada rekanan yang telah ditunjuk oleh Disdik Gresik. Dengan demikian, ada monopoli dan persaingan usaha tidak sehat karena 1 rekanan saja yang ditunjuk tanpa proses tender.
"Secara terpisah, Kepala Disdik Gresik Drs. Nadlif M.Si ketika dikonfirmasi menjelaskan,bahwa, sebagian lembaga TPQ tidak memiliki Al-qur’an. Selain itu, petunjuk teknis (juknis) dari BOP TPQ didalamnya tercantum,bahwa, sebagian dana BOP untuk pembelian buku dan Al-quran.
" “Jadi pertimbangannya karena sebagian TPQ tidak punya Al-qur’an dan petunjuk teknisnya memang sebagian uang (BOP) itu untuk pembelian buku dan Al-qur’an,”tandasnya setelah klarifikasi ke Kabid PLS Disdik, Muzayaroh yang sedang mengikuti kegiatan diluar kota.
"Ditambahkannya, terjadi miskomunikasi dibawah karena petunjuk teknisnya memang sebagian BOP digunakan untuk membeli buku dan Al-quran.(sho)
Share this post :

Posting Komentar

 
Support : coba ku banyangkan | gresik-satu template | gresik-satu template
Copyright © 2011. gresik-satu - Oke 86
Perubah Template Oleh gresik-satu.blogspot.com Publikasi oleh gresik-satu.blogspot.com
Kekuatan oleh gresiksatu