Soal Pencemaran Lingkungan, Dewan Panggil Wilmar !

GRESIK- Kasus pencemaran lingkungan akibat kebocoran perusahaan minyak goreng raksasa PT. Wilmar Nabati Indonesia (WNI) mematik reaksi dari dewan. Untuk itu, DPRD Gresik bakal memanggil managemen WNI."Kita akan memanggil (WNI) terkait kebocoran itu,"ujar Wakil Ketua DPRD Gresik, Ahmad Nurhamim S.Pi dengan nada serius, Rabu (03/04).
Selain itu, dewan meminta Badan Lingkungan Hidup (BLH). Gresik agar bekerja serius menangani pencemaran tersebut.
Petaka di PT WNI disusul dengan kebakaran di pabrik minyak goreng yang berada di Jl. Kapten Darmo Sugondo, Rabu (03/04) dini hari.
Untuk memadamkan api, 2 unit mobil pemadam kebakaran (PMK) Gresik dikerahkan ke lokasi. Selain itu, mobil PMK dari Semen Gresik dan Petrokimia juga dikerahkan. Bahkan, Dinas Kebakaran Surabaya juga membantu mengirim 4 unit mobil PMK. 
Secara terpisah, Kepala BLH Gresik, Ir. Tugas Husni Syarwanto kepada wartawan menyatakan, bahwa, kebocoran minyak goreng di PT WNI, dipastikan mencemari biota dan lingkungan di sekitarnya.
"Tim kami sudang mengambil contoh minyak goreng yang tumpah dari PT Wilmar. Akibat tumpahan minyak goreng, pasti ada kerusakan lingkungan," katanya.
Sebagaimana diketahui, warga sekitar pabrik minyak PT. Wilmar Nabati Indonesia berebut mengumpulkan kebocoran minyak goreng akibat uji coba tim teknisi PT WNI yang mengakibatkan kebocoran di bagian valve antar tangki. Sehingga bocoran minyak goreng meresap ke tanah dan mengalir ke laut.
Sebelumnya , pihak WNI melalui staf humasnya, Wahib Abdillah mengakui adanya kebocoran tersebut.
"Kebocoran itu disebabkan error pada sistem trial yang dilakukan secara rutin. Tapi, kebocorannya tidak berbahaya pada lingkungan,"katanya.
Sedangkan terkait kebakaran, Wahib Abdillah menyatakan penyebabnya karena terminal heater yang membakar solar karena over head.
"Bukan karena kebocoran. Tapi terminal heater yang over head. Tapi, semua dapat teratasi dengan baik,"pungkasnya.(sho)