Sebab, laba perusahaan mengalami peningkatan tajam sebanyak 78,4 persen dibandingkan perolehan pada tahun sebelumnya.
Bahkan, produk PKG semakin go internasional dengan rencana mengekspor pupuk tanpa subsidi ke Myanmar.
Hal tersebut ditegaskan Direktur Utama (Dirut) PKG, Ir Hidayat Nyakman disela-sela upacara penyemprotan pegawai baru dalam HUT PKG ke -41 di stadion Petrokimia Gresik, Rabu (10/07).
Ekspor pupuk tersebut dalam rangka memasarkan pupuk ke luar negeri. Unruk langkah awal, manajemen membangun demplot penanaman padi menggunakan pupuk produksi PKG di Myanmar. Rencananya, pupuk yang sosialisasikan untuk ekspor yakni Phonska, Urea dan organik.
"Ekspor pupuk diperbolehkan pemerintah, karena ketersediaan pupuk subsidi di dalam negeri aman. Hampir tidak ada kelangkaan pupuk tahun ini yang sempat terjadi tahun-tahun lalu. Makanya, kami ekpansi ekspor pupuk," terangnya.
Hanya saja, Hidayat tidak menyebut kapasitas pupuk yang diekspor ke Myanmar. Namun, memang ada potensi yang luar biasa di negara tetangga tersebut. Sebab, produksi padi di Myanmar masih tradisional. Dalam 1 hektar hanya menghasilkan panen 3,5 ton. Padahal petani di Indonesia, panen sudah mencapai 7-8 ton setiap hektarnya.
"Di Myanmar itu, petani masih menggunakan pola tradisional penanaman padinya. Apalagi, pupuk juga tidak ada subsidi. Sehingga pupuk kita nanti transaksinya dengan petani langsung," ungkapnya.
Demplot PKG di Manyar, sudah ditanami dan targetnya padi dapat dipanen pada September 2013.
"Sekitar September, kita panen,"pungkasnya.(sho)
Posting Komentar