GRESIK- Kurikulum 2013 membuat resah guru yang mengajar Bahasa Inggris. Buktinya, sebanyak 400 guru Sekolah Dasar (SD) yang mengajar Bahasa Inggris mengadukan nasibnya kepada Pemkab Gresik, Senin (07/04) .
Mereka di terima langsung oleh Wakil Bupati (Wabup) Moh Qosim di ruang Mandala Bhakti Praja lantai IV kantor Bupati Gresik.
Dalam dialog, mereka mengeluhkan tentang peluncuran kurikulum baru tahun 2013 sebagai pedoman menyongsong dan menyiapkan lahirnya generasi emas Indonesia.
Dalam salah satu poinnya menjelaskan bahwa pelajaran Bahasa Inggris dimasukkan sebagai ektra kulikuler.
"Padahal Bahasa Inggris saat ini sangat perlu dan penting sebagai alat komunikasi International, terlebih sudah sebagian Guru Bahasa Inggris telah bersertifikasi,"ujar salah satu guru dalam dialog.
Dia juga membandingkan sekolah-sekolah swasta sangat memanfaatkan Bahsa Inggris sebagai bahasa komunikasi.
"Jika bahasa Inggris di jadikan hanya sebagai extra kulikuler, saya kwatir orang tua tidak akan mendukung, karena tidak ada kwajiban,"keluhnya. Sedangkan Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Gresik, Nadlif, menjelaskan bahwa kurikulum 2013 ini sifatnya fleksibel dengan memperhatikan Daerah. Terlebih Perbup tahun 2010 tentang Bahasa Inggris sebagai muatan lokal mungkin belum di cabut.
"Jika Perbup tersebut belum di cabut maka tinggal menyempurnakan saja, namun jika Perbup tersebut sudah di cabut, teman-teman guru Bahasa Inggris ini menginginkan bahasa Inggris tetap sebagai muatan lokal." Jelasnya.
Sementara itu Wabup, Moh Qosim siap mendukung keinginan para Guru Bahasa Inggris.
"Ini sangat beralasan karena Bahsa Inggris sangat penting dalam berkomunikasi dengan Negara lain dan Bahsa Inggris merupakan bahasa International,"tukasnya.(sho)
Home »
pendidikan
» Jelang Pemberlakukan Kurikulum 2013, Guru Bahasa Inggris Resah
Jelang Pemberlakukan Kurikulum 2013, Guru Bahasa Inggris Resah
Written By gresik satu on Senin, 07 April 2014 | Senin, April 07, 2014
Label:
pendidikan
Posting Komentar