GRESIK-Usulan menarik ditawarkan oleh General Manager (GM) PT Pelindo III (Persero) Cabang Gresik, Machmud Syamsudin agar Pemkab Gresik menyulap kawasan pesisir di Kelurahan Lumpur Kecamatan Gresik menjadi pelabuhan rakyat (Pelra) dan logpond atau tempat penumpukan serta bongkar muat kayu gelondongan.
"Saya sudah ngomong ke Bupati dan Direksi (PT.Pelindo III). Kalau dibangun Pelra dan Pond Log Perekonomian masyarakat akan meningkat dengan aktifitas bongkar muat disitu, minimal tenaga kerja yang butuh makan. Masyarakat disekitarnya, bisa membuka warung makan,"katanya dengan ekpresi serius,Selasa (28/8).
Ditambahkan Machmud Syamsudin, pelabuhan rakyat (Pelra) menjadi kewenangan pemerintah daerah. Saat ini, Pelra Gresik berada didalam pelabuhan umum yang menjadi wilayah kewenangan PT. Pelindo III (Persero) Cabang Gresik. Bahkan, aktifitas bongkar muat di Pelra Gresik cukup ramai.
"Saya sudah ngomong ke Bupati dan Direksi (PT.Pelindo III). Kalau dibangun Pelra dan Pond Log Perekonomian masyarakat akan meningkat dengan aktifitas bongkar muat disitu, minimal tenaga kerja yang butuh makan. Masyarakat disekitarnya, bisa membuka warung makan,"katanya dengan ekpresi serius,Selasa (28/8).
Ditambahkan Machmud Syamsudin, pelabuhan rakyat (Pelra) menjadi kewenangan pemerintah daerah. Saat ini, Pelra Gresik berada didalam pelabuhan umum yang menjadi wilayah kewenangan PT. Pelindo III (Persero) Cabang Gresik. Bahkan, aktifitas bongkar muat di Pelra Gresik cukup ramai.
Selain itu, potensi bongkar muat kayu gelondongan sangat tinggi. Sehingga, peluang yang bagus untuk dikembangkan. Saat ini, bongkar muat kayu gelondongan berada di wilayah kewenangan PT. Pelindo III (Persero) Cabang Gresik.
"Kalau pemkab Gresik merubah menjadi lahan parkir penziarah makam malik ibrahim, kurang efektif karena jaraknya cukup jauh,"imbuhnya.
Pihaknya, lanjut Machmud Syamsudin, mengusulkan dibangun rusunawa di dekat Pelabuhan Gresik. Tepatnya, lokasi yang diincar berdekatan dengan PT. Gresik Jasatama.
"Agar tak terganggu dengan debu dari aktifitas bongkar muat batubara, ada penahan debu,"tukasnya.
Secara terpisah, Sekkab Ir Mokh Najib MM ketika dikonfirmasi disela-sela rapat P-APBD Gresik Tahun 2012 bersama dewan, mengakui adanya usulan dari PT. Pelindo III (Persero) Cabang Gresik tersebut. Kendati demikian, butuh kajian mendalam lebih dulu.
"Dibentuk UPT disitu yang mengurusi kawasan. Disitu memang direncanakan untuk parkir bus penziarah Malik Ibrahim,"tandasnya.
"Kalau pemkab Gresik merubah menjadi lahan parkir penziarah makam malik ibrahim, kurang efektif karena jaraknya cukup jauh,"imbuhnya.
Pihaknya, lanjut Machmud Syamsudin, mengusulkan dibangun rusunawa di dekat Pelabuhan Gresik. Tepatnya, lokasi yang diincar berdekatan dengan PT. Gresik Jasatama.
"Agar tak terganggu dengan debu dari aktifitas bongkar muat batubara, ada penahan debu,"tukasnya.
Secara terpisah, Sekkab Ir Mokh Najib MM ketika dikonfirmasi disela-sela rapat P-APBD Gresik Tahun 2012 bersama dewan, mengakui adanya usulan dari PT. Pelindo III (Persero) Cabang Gresik tersebut. Kendati demikian, butuh kajian mendalam lebih dulu.
"Dibentuk UPT disitu yang mengurusi kawasan. Disitu memang direncanakan untuk parkir bus penziarah Malik Ibrahim,"tandasnya.
Diakui mantan Ketua Bappelitbanda Gresik itu, kawasan pesisir di Kelurahan Lumpur Kecamatan Gresik pernah digagas oleh Pemkab Gresik untuk wisata bahari buatan yang dilengkapi dengan sarana rekreasi keluarga. Namun, ada penolakan dari masyarakat sekitar yang pekerjaannya sebagai nelayan.
Kemudian, re-desain untuk parkir bus bagi penziarah makam Malik Ibrahim. Sebab, lokasi parkir bus yang berada di Jl. Pahlawan, seringkali tidak mencukupi kapasitasnya.(sho)
Posting Komentar