GRESIK-Momentum Hari Buruh se- Dunia yang jatuh pada 1 Mei atau lebih popular disebut MayDay yang biasanya diperingati dengan show of power oleh buruh, bakal tergerus di Kabupaten Gresik. Sebab, DPC Konfederasi SPSI Gresik mendukung permintaan Bupati Sambari Halim Radianto agar meniadakan turun ke jalan yang diganti dengan aksi donor darah di Kantor PMI Cabang Gresik, Rabu (18/4).
PMI Cabang Gresik menyediakan sekitar 200 kantong darah untuk aksi donor darah yang masuk dalam rangkaian HUT SPSI.
Bupati Sambari Halim Radianto yang hadir dalam kegiatan tersebut menginggatkan supaya pada Hari Buruh 1 Mei tidak melakukan aksi. Bahkan, politisi Golkar itu menilai salah bila para buruh mendemo pemkab, karena penentuan besaran kemampuan hidup layak (KHL) adalah milik Dewan Pengupahan.
“Jadi kalau pekerja demo ke bupati itu salah besar. Karena keputusan KHL merupakan koordinasi antar instansi lalu membentuk dewan pengupahan. Jadi dewan pengupahan yang bertanggungjawab,” katanya.
Menurutnya, Gresik adalah salah satu daerah yang sangat potensi mendatangkan investor. Gresik merupakan daerah ideal untuk industri, karena mempunyai laut. Selain itu, KHL Gresik paling tinggi se-Jawa Timur bahkan mungkin se-Indonesia.
“Ini semua kami lakukan semata-mata untuk meningkatkan kesejahteraan para pekerja. Kalau bias jangan ada demo,” pinta Sambari.
Ternyata, permintaan tersebut diamini Ketua DPC Konfederasi SPSI Gresik Suyanto. Menurutnya, donor darah ini dilakukan sebagai bentuk aksi yang berbeda dibanding aksi turun jalan saat MayDay. Pihaknya beralasan untuk mencoba paradigma baru bahwa buruh atau pekerja tidak hanya identik dengan aksi turun jalan saat memperingati May Day.
“Melalui aksi ini bukan berarti buruh atau pekerja tiap menjelang May Day selalu menuntut dengan cara paksa dengan turun jalan. Ini kan bentuk perjuangan juga bahwa buruh dan pekerja punya empati sosial," tukasnya.
Namun, mantan Ketua DPC K SPSI Gresik Subari memberikan kritik pedas dengan kepengurusan saat ini . Menurutnya, aksi donor darah memang tidak salah. Tetapi, tradisi turun jalan tidak boleh dihilangkan. Karena dengan aksi MayDay adalah cara para buruh memperjuangkan hak-hak nya.
“Ya, kami sangat menyayangkan tidak adanya aksi. Tetapi, kami juga dengar bahwa ada kelompok lain yang akan melakukan aksi. Kami sangat mendukungnya,” ujarnya.(sho)
Posting Komentar