Sejak Senin (22/10) hingga Rabu (24/10), kegiatan plesir yang dilakukan anggota dewann dengan tempat tujuan lebih jauh yakni keluar propinsi. Kegiatan diberi label panitia khusus (pansus) dengan tujuan mendapatkan referensi dalam pembahasan 13 Rancangan Peraturan Daerah (ranperda) inisitif dewan maupun pengajuan dari eksekutif dalam program legislasi daerah (Prolegda) tahap II.
Misalnya, Pansus I yang nglencer ke Kabupaten Maros di Sulawesi. Kemudian Pansus II yang memilih mengunjungi Banjarmasin. Untuk pansus III, pergi ke Mataram, NTB bersama pansus IV yang nglencer ke Pulau Lombok.
Persiapan untuk take off ke Bandara Juanda, mayoritas legislator memilih tak datang ke kantor tetapi langsung berkumpul di bandara. Kendati demikian, Komisi D masih menyempatkan waktu untuk melakukan hearing dengan mitra kerjanya yakni Bagian Admkinistrasi Kesejateraan Rakyat (Kesra) untuk meminta laporan terkiat pengadaan bantuan hewan kurban yang anggarannya bersumber dari APBD Gresik Tahun 2012.
Sebab, pada pelaksanaann pengadaan hewan kurban tahun silam, terjadi permasalahan. Yakni, rekanan yang memenangkan tender pengadaan hewan kurban, realisasinya menyimpang.
Seusai hearing, pantauan koran ini, rombongan Komisi D tampak bergegas pergi keluar kantor . Konon, informasinya yang berkembang, rombongan Komisi D meluncur ke kantor Dinas Kesehatan (Dinkes) Gresik untuk menggelar hearing secara tertutup disana terkait temuan penyimpangan obat di puskesmas dan pungli pada pelayanan kesehatan dasar.
Hal tersebut sangat aneh karena komisi D biasanya melakukan hearing di kantor dewan yang selalu terbuka untuk pekerja pers yang mangkal di DPRD Gresik. Bahkan, komisi D dalam melakukan sidak tak segan untuk mengajak serta pers yang memiliki fungsi kontrol.
Hanya saja, Ketua Komisi D Drs. Chumaidi Ma’un membenarkan kalau pihaknya beserta anggota pansus IV segera berangkat ke bandara untuk melakukan kunjungan ke Pulau Lombok, NTB.
“Kita berangkat ke Lombok selama 3 hari disana,”ujarnya singkat.
Hal senada diungkapkan anggota pansus I, Suberi yang mengaku rombongannya segera bertolak menuju Kabupaten Maros di Sulawesi. “Siang ini, kita berangkat ke Maros,”tukasnya.
Sekadar diketahui, ada 13 Ranperda yang segera dibahas dewan bersama eksekutif yakni Ranperda tentang Penyertaan Modal Pemerintah Kabupaten Gresik Kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. GRESIK SAMUDERA, Ranperda tentang Penyertaan Modal pada PDAM Gresik, Ranperda tentang Perubahan Kedua atas Perda Nomor 4 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Umum, Ranperda tentang Perubahan atas Perda Nomor 2 Tahun 2010 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Desa, Ranperda tentang Izin Usaha Jasa Konstruksi, Ranperda tentang Perubahan atas Perda Nomor 6 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha , Ranperda tentang Perubahan atas Perda Nomor 19 Tahun 2001 tentang Kepelabuhan di Kabupaten Gresik, dan Ranperda tentang Penataan, Pembangunan dan Pengendalian Menara Telekomunikasi Bersama.
Sedangkan eksekutif mengajukan Ranperad tentang tata cara pengangkatan, pemberhentian dan pencalonan kepala desa, Ranperda tentang Tanggungjawab Sosial Perusahaan, Ranpeerda tentang Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran, Ranperda tentang Penjaminan Mutu Pendidikan, dan Ranperda tentang Penyelenggaraan Kesejahteteraan Sosial. (sho)
Posting Komentar