Mereka menolak rencana DPR yang mengesahkan RUU Ormas menjadi UU tentang Ormas.
Dengan membawa berbagai poster yang berisi penolakan terhadap RUU Ormas yang dianggap upaya represif dari pemerintah.
Mereka juga membawa geledakan sampah yang diubah mirip penjara sebagai simbol negara yang represif kepada ormas yang mengktitisi pemerintah.
Salah satu yang disorot pengunjukrasa yakni isi dalam RUU Ormas yakni adanya kewajiban melaporkan dana infak dan ormas dapat didirikan minimal 3 orang.
"Maka perkumpulan tahlil, wajib dilaporkan ke pemerintah. Padahal mereka tidak becus mengurus negara. Kita wajib menggagalkan,"ujar salah satu orator dengan lantang.
Sementara orator lainnya, Ust Abdul Rahman menyoroti RUU Ormas adalah upaya untuk menghalang-halangi syariat Islam dan akan menghambat berdirinya khilafaj dan membodohi umat Islam.
"Negara-negara Islam dalam cengeraman asing, cengkeraman Amerika. Kita memang merdeka secara fifik, tetapi kita dijajah secara ekononmi, secara politik oleh asing,"kecamnya.
Abdul Rahman juga menyatakan, bahwa, kekayaan bangsa Indonesia dikuasai asing dan dijajah oleh Amerka Serikat.
"Maka RUU ormas akan membatasai ormas yang krirtis,"tandasnya.
Selanjutnya, perwakilan pengunjukrasa ditemaui oleh Ketua Komisi D, Drs. Chumaidi Ma'un di ruang komisi A untuk melakukan audiensi.
"Jadi penegesahan undang-undang sebelum digedok ada 3 syarat sesuai UU No. 12 tahun 2011 tentang pedoman pembentukan peraturan perundang-undangan. Apakah kebutuhan masyarakat, apakah bisa diterima masyarakat dan apakah bisa dilaksanakan terapkan. Jadi kehadiran anda bukti bahwa belum bisa diterima masyarakat. Kita akan laporkan ke pimpinan,"pungkas politisi dari F-PKB yang rencananya hendak menjadi Caleg DPRD Jatim dari Dapil X tersebut.(sho)
Posting Komentar