Hal tersebut merupakan respon dari Kapolres Gresik AKBP Achmad Ibrahim ketika audiensi dengan PAC GP Ansor Driyorejo, tokoh masyarakat maupun PC GP Ansor Gresik yang berlangsung di aula Mapolres Gresik, Rabu (17/04).
"Kami menurunkan Provost untuk mengecek kebenaran laporan Ansor Driyorejo. Karena untuk memutasi itu ada prosedur dan kewenangannya," ujar AKBP Achmad Ibrahim.
Dalam audiensi tersebut, Ketua PAC GP Ansor Driyorejo Sholahuddin Al-Ayyubi menyerahkan hasil refleksi Ansor dan elemen masyarakat. Diantaranya, meneguhkan kerjasama pengamanan dan meminta memutasi Kapolsek Kompol Supandi.
"Khusus poin mutasi, bila dalam waktu beberapa hari ke depab tidak direspon. Kami akan melakukan aksi besar-besaran," tandasnya.
Dalam audiensi terungkap pula data-data peredaran miras, lokasi judi dan prilaku asusila yang terpusat di Perum Kota Baru Driyorejo (KBD). Bahkan, disebutkan a pernah ada lokasi penjualan miras dan dilaporkan ke polsek, tetapi dibiarkan.
Kapolsek sendiri menyikapi cukup hati-hati. Dalam kesempatan sebelumnya merilis polsek-polsek terbaik hingga terburuk. Polsek terbaik bulan ini jatuh di tangan Kapolsek Menganti AKP Ludiro. Sedangkan predikat "jeblok" alias terjelek adalah Kapolsek Cerme AKP H Udin Safrudin.
"Apabila tiga kali tidak ada perubahan, akan saya usulkan ke Polda Jatim untuk segera ganti. Karena mengindikasikan manajemen kurang baik," tukasnya.
Menurut Kapolres Gresik AKBP Ahnad Ibrahim, ada sejumlah indikator menentukan baik dan buruk manajemen polsek. Diantaranya, sikap masyarakat terhadap polsek, dan hasil pelaksanaan tugas.
"Bisa ungkap kasus maupun operasi-operasi yang telah dilakukan. Makanya itu, untuk memutasi itu ada prosedurnya," tukasnya.(sho)
Posting Komentar