Contohnya dialami Imam Fahrudin (41) selaku ahli waris Alm. Ny Marfuah yang tinggal di Desa Kauman Kecamatan Sidayu.
Dia dengan kesadaran tinggi wajib mengembalikan BLSM karena merasa almarhumah ibunya tidak berhak mendapatkan BLSM sebagai pensiunan PNS.
"Almarhumah Ibu saya tidak masuk dalam BLT maupun raskin, kok masuk BLSM. Makanya, saya kembalikan. Biarlah BLSM itu menjadi hak warga yang benar-benar berhak," katanya kepada awak media, Jum'at (12/07).
Imam. Fahrudin merupakan 1 dari 278 warga di Kecamatan Sidayu yang mengembalikan BLSM kepada panitia Kantor Pos Kecamatan Sidayu. Sebab, ada sekitar 3.573 penerima di Sidayu.
Hampir di setiap kecamatan tidak semua jatah BLSM terbagi semua. Misalnya di Kecamatan Dukun dan Panceng tertinggi yaitu 736 dan 744 orang penerima yang tidak terbagi. Sedangkan di Kecamatan Ujungpangkah lebih sedikit yaitu hanya 148 orang yang tidak terbagi.
Sebelumnya, kasus serupa juga terjadi di Kelurahan Sidokumpul Kecamatan Gresik.
Selain ada warga miskin yang menuntut karena tidak masuk dalam data base penerima BLSM, sebaliknya ada warga distu yang mengembalikan dana BLSM sebesar Rp. 300 ribu untuk jatah dua bulan. Dia adalah anggota TNI aktif.
"Jadi memang tergantung data. Kami yang di lapangan memberikan sesuai prosedur. Jadi kalau ada yang kurang mampu tidak menerima BLSM dan ada yanh mampu menerima itu bukan kesalahan kami. Hanya yang tidak berhak bisa mengembalikan, tapi yanh tidak dapat kami tidak bisa memberika," jelas Lurah Sidokumpul Cristhina Triandayani.
Sementara itu, Kepala Kantor Pos Indonesia Cabang Gresik, Iwan Andri Wijaharko belum bisa dikonfirmasi.(sho)
Posting Komentar