"Kita berupaya untuk menghadirkan tata rias pengantin Giri Kedaton ini sebagai budaya khas Gresik,"ujarnya saat menjadi nara sumber pada acara Lokakarya Tata Rias Pengantin yang berlangsung di gedung Wahana Ekspresi Poesponegoro, Selasa (11/03) yang dihadiri sekitar 100 orang perias pengantin se Kabupaten Gresikdan Bupati Gresik, Dr. Sambari Halim Radianto ketua Ketua DPP Harpi Melati Ny. Wiwik Cahyono, Ketua DPD Harpi Melati Jawa Timur, Endah R, Ketua GOW Gresik Ny. Zumrotus Soliha, serta Ketua Dharma Wanita Pemkab Gresik.
Ditambahkan, berbagai aksesoris serta make up yang dikenakan kepada mempelai disesuaikan dengan budaya Gresik secara keseluruhan.
"Tapi harus bernuansa Santri," imbuhnya.
Yang penting, sambung Nurul Fajeri, make up yang digunakan adalah mike up cantik.
"Terserah anda mau menggunakan make up yang penting bisa memadukan warna sesuai dengan busana yang dipakai. Busana pada tata rias Pengantin Giri Kedaton in,i dominan putih. Dan anda bisa dilihat seperti yang ada didepan ini" ujarnya sambil menunjuk pada model sepasang mempelai yang ada di depan panggung.
Sementara itu, Bupati Dr. Sambari Halim Radianto memberikan arahan, agar sebelum tata cara pengantin ini dipatenkan harus diseminarkan terlebih dahulu dengan tokoh masyarakat, Alim Ulama, LSM serta perwakilan dari masyarakat dari seluruh Kecamatan se Kabupaten Gresik.
"Hal ini penting, agar tata cara Pengantin Giri Kedaton ini nantinya bisa diterima oleh semua lapisan masyarakat Gresik. Dan tak kalah pentingnyaharus sowan terlebih dahulu ke bukit Giri Kedaton," ujarnya.
Sedangkan Ketua DPP Harpi Melati, Ny. Wiwik Cahyono mengatakan,bahwa, pihaknya sudah menginventarisir sebanyak 84 gaya pengantin se-Indonesia.
"Khusus di Jawa Timur sudah ada 16 gaya pengantin. Saya sebagai ketua Harpi Melati sangat berteima kasih kepada seluruh anggota Harpi Melati atas peran sertanya menggali gaya dan tata cara pengantin yang ada di daerahnya," katanya.(sho)
Posting Komentar